Ternyata Matahari Bukan Pusat Tata Surya: Fakta Menarik tentang Titik Barycenter!

Matahari Bukan Pusat Tata Surya? Menyingkap Rahasia Titik Barycenter
Sumber :
  • NASA

Gadget – Hei teman-teman pengobserver langit malam! Pernahkah kalian penasaran dengan bagaimana planet-planet bergerak mengelilingi Matahari? Biasanya kita melihat diagram atau animasi yang simpel, seperti planet-planet berputar rapi di jalur lingkaran.

Nah, kenyataannya, diagram itu sedikit "bohong". Lebih tepatnya, para ilmuwan memang menyederhanakan gambaran orbit planet agar mudah dipahami. Apalagi kalau yang belajar masih anak-anak yang baru tahu Bumi bukan satu-satunya planet!

Biasanya kita diajarkan bahwa Matahari sebagai pusat tata surya, tempat planet-planet "berputar" dengan patuh. Bayangkan seperti kelereng yang digelindingkan di piringan!

Tapi tahukah kamu? Gravitasi itu menarik dua arah! Sama seperti Bumi yang menarikmu ke bawah, kamu (meski sangat kecil) juga menarik Bumi, meskipun gaya tarikmu jauh lebih lemah.

Dikutip dari ilfsience.com (17/6/2024), menurut NASA, "Hukum ketiga Kepler menjelaskan hubungan antara massa dua objek yang saling mengorbit dan menentukan parameter orbit."

Artinya, meskipun Matahari adalah objek terbesar di tata surya, dengan massa sekitar 1.048 kali Jupiter, Matahari dan planet saling mempengaruhi lewat gaya tarik menarik.

"Bayangkan bintang kecil yang mengorbit bintang yang lebih besar. Keduanya sebenarnya mengorbit di sekitar titik pusat massa yang disebut Barycenter. Ini berlaku tidak peduli seberapa besar atau berat masing-masing objek," jelas NASA.

Para ilmuwan menggunakan konsep Barycenter untuk menemukan sistem planet di bintang lain.

Singkatnya, kita terbiasa bilang planet mengorbit Matahari. Memang tidak salah, tapi ada yang lebih detil!

Titik Barycenter tata surya biasanya berada di dekat Matahari karena massa Matahari yang dominan. Namun, Barycenter tidak selalu berada di dalam Matahari.

Orbit dan pengaruh planet gas raksasa seperti Jupiter dan Saturn bisa mempengaruhi posisi Barycenter.

Dr James O'Donoghue, astronom planet dan komunikator sains, menggambarkan orbit planet dengan lebih akurat.

Akibatnya, Bumi tidak sedang mengorbit titik di dalam Matahari, melainkan titik Barycenter di luar Matahari.

"Secara umum, planet mengorbit Matahari," jelas O'Donoghue di Twitter melalui akun @physicsJ. "Tapi secara teknis, mereka tidak hanya mengorbit Matahari saja. Pengaruh gravitasi (terutama) Jupiter membuat planet harus mengorbit titik baru di ruang angkasa."

"Tentu saja planet mengorbit Matahari, kita hanya membahasnya secara lebih detil. Biasanya kita berpikir planet mengorbit pusat Matahari, tapi itu jarang terjadi. Artinya, pusat massa tata surya jarang sejajar dengan pusat Matahari," tambahnya.

Konsep serupa juga berlaku pada objek yang lebih kecil, seperti Bumi dan Bulan. Bumi dan Bulan mengorbit sebuah titik sekitar 5.000 kilometer dari pusat Bumi. Jarak ini bisa berubah seiring Bulan yang terus menjauh.

Fakta ini mungkin tak terlalu berpengaruh pada kehidupan sehari-hari (kecuali kamu seorang astrofisikawan). Namun, ini pengingat bahwa sains seringkali lebih kompleks daripada yang kita pelajari di sekolah.

Wah, ternyata gambaran orbit planet yang selama ini kita lihat ada celahnya ya! Konsep Barycenter memberi kita pemahaman yang lebih akurat tentang bagaimana Matahari dan planet saling mempengaruhi lewat gaya gravitasi.

Meskipun Matahari tetap memegang peranan penting, ternyata ada titik "pusat orbitasi" yang bisa bergeser sedikit karena pengaruh planet raksasa. 

Dengan mempelajari sains antariksa lebih dalam, kita bisa semakin menghargai keindahan dan kerumitan tata surya kita!

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget