Coach Justin: Jangan Mainkan Rafael Struick Lagi, Ganti Strategi Shin Tae-yong Jika Tak Ingin Timnas Indonesia Terus Kebobolan!
- Istimewa
Gadget – Timnas Indonesia baru saja menerima kekalahan telak 4-0 dari Jepang dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang mengundang banyak kritik, salah satunya datang dari pengamat sepak bola, Coach Justin. Kekalahan tersebut, meski melawan tim unggulan, memunculkan pertanyaan mengenai strategi yang diterapkan oleh pelatih Shin Tae-yong, terutama dalam hal pemilihan pemain dan formasi.
Dalam sebuah video di kanal YouTube pribadinya, Coach Justin menyampaikan kritik terbuka mengenai keputusan Shin Tae-yong yang terus menurunkan Rafael Struick di lini depan. Menurutnya, Struick, meskipun memiliki potensi, tidak efektif menjalankan perannya dalam posisi yang diberikan.
“Struick sering terlambat datang ke posisi yang tepat karena ia terlalu banyak turun ke belakang untuk membantu bertahan. Ketika tim melakukan serangan balik, jarak yang harus ditempuhnya menjadi terlalu jauh,” ujar Coach Justin, yang merasa jika ia berada di posisi Shin Tae-yong, ia akan memilih untuk mengubah posisi Struick dan memberi peran yang lebih terbatas pada sang pemain.
Selain itu, Coach Justin juga menyarankan agar Struick tidak lagi dipaksa bermain sebagai penyerang utama. “Seharusnya Struick lebih fokus untuk menyerang, biarkan satu pemain lain yang lebih fit berada di depan,” tegasnya. Menurutnya, jika Struick diberi peran yang lebih sesuai, ia dapat menyimpan energi untuk menyerang dan memberikan kontribusi lebih maksimal.
Tak hanya soal Struick, Coach Justin juga menyoroti penggunaan formasi yang selama ini diterapkan oleh Shin Tae-yong. Timnas Indonesia kerap bermain dengan formasi tiga bek, yang dianggapnya rentan terhadap kebobolan. “Kenapa tidak coba formasi 4-3-3? Dengan formasi ini, lini tengah akan lebih solid dan pertahanan juga lebih terjaga,” ungkap Coach Justin.
Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan atas kebobolan yang terus terjadi di lini pertahanan Timnas Indonesia, meskipun mereka memiliki pemain yang cukup mumpuni untuk menggunakan formasi tersebut. “Kita punya pemain yang bisa bermain di formasi 4-3-3, minimal formasi ini membuat penguasaan bola di lini tengah lebih kuat dan memungkinkan pertahanan lebih solid,” jelas Coach Justin.
Di sisi lain, Coach Justin juga mengkritik pemakaian Thom Haye, yang dinilainya akan kehilangan kualitasnya jika terus-menerus harus berlari dari belakang ke depan. “Semua pemain punya tugas masing-masing. Kalau Haye terus disuruh berlari dari pertahanan ke depan, kualitas permainannya akan hilang,” kata Coach Justin.
Meskipun Indonesia kalah telak dari Jepang, Coach Justin tetap memandang hasil tersebut dengan realistis. “Saya sudah bilang ini adalah 'calculated loss', melihat perbedaan peringkat antara Indonesia dan Jepang yang cukup jauh, sekitar 115 peringkat,” ujarnya.
Dengan berbagai kritik dan masukan yang disampaikan oleh Coach Justin, harapan untuk Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 masih terbuka lebar. Namun, langkah pertama yang harus diambil adalah evaluasi mendalam terhadap strategi yang diterapkan oleh Shin Tae-yong. Tanpa adanya perubahan yang signifikan, Indonesia bisa terus kesulitan menghadapi lawan-lawan tangguh di kualifikasi mendatang.
Dengan banyaknya kritik yang membangun, masih ada kesempatan bagi Timnas Indonesia untuk memperbaiki diri dan menemukan formula yang lebih solid. Jika Shin Tae-yong dapat mengadaptasi taktik dan strategi yang lebih efektif, bukan tidak mungkin Timnas Indonesia bisa meraih hasil yang lebih baik di laga-laga selanjutnya.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |