Bukalapak Resmi Tutup! Perjalanan Puncak Transformasi Bisnis

Bukalapak Resmi Tutup Marketplace: Perjalanan dari Puncak ke Transformasi Bisnis
Sumber :
  • Bukalapak

Kinerja Keuangan yang Tertekan

Selain harga saham yang terus anjlok, Bukalapak juga menghadapi tekanan dari sisi keuangan. Laporan keuangan kuartal III-2024 menunjukkan kerugian sebesar Rp 597,34 miliar, meski angka tersebut lebih kecil dibandingkan kerugian Rp 776,22 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kondisi ini menjadi salah satu alasan utama di balik transformasi bisnis Bukalapak. Perusahaan memutuskan untuk meninggalkan penjualan produk fisik dan fokus pada produk virtual.

Mengapa Bukalapak Menutup Marketplace?

Transformasi bisnis Bukalapak bertujuan meningkatkan efisiensi dan fokus pada pasar yang lebih potensial. Dalam pengumuman resminya, Bukalapak menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan.

"Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak akan dihentikan," tulis Bukalapak dalam blog resminya.

Produk virtual yang menjadi fokus baru Bukalapak meliputi pulsa prabayar, token listrik, voucher, dan pembayaran tagihan. Pengguna masih bisa melakukan pesanan produk fisik hingga 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB. Namun, mulai 1 Februari 2025, fitur penambahan produk baru akan dinonaktifkan. Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 akan dibatalkan, dan dana dikembalikan melalui BukaDompet.