Kominfo Bantah Tampung Data Registrasi Prabayar yang Bocor
- Foto: Kemenkominfo
Gadget – Kominfo membantah menampung data registrasi prabayar yang dilakukan pada 2017 lalu. Ini artinya, Kominfo belum bisa memastikan dari mana total 1,3 miliar data sim card pelanggan yang diperjualbelikan di forum hacker.
Dalam keterangan resminya, Kamis, 1 Agustus 2022, Kominfo mengatakan telah melakukan penelusuran internal. Dari penelurusan tersebut, diketahui bahwa Kementerian Kominfo tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi prabayar dan pascabayar.
"Berdasarkan pengamatan atas penggalan data yang disebarkan oleh akun Bjorka, dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak berasal dari Kementerian Kominfo. Kementerian Kominfo sedang melakukan penelusuran lebih lanjut terkait sumber data dan hal-hal lain terkait dengan dugaan kebocoran data tersebut," tulis keterangan yang dikirimkan Biro Humas Kementerian Kominfo tersebut.
Sayangnya, saat diklarifikasi lebih lanjut, dimana data registrasi prabayar dan pascabayar tersebut disimpan, Kominfo tidak menjawab.
Sebelumnya, postingan di forum hacker, telah ramai sejak kemarin. Dalam postingan yang dipublikasi 31 Agustus lalu, akun bernama Bjorka mengaku telah memiliki data pengguna seluler di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 1,3 miliar dengan berat 87GB.
1,3 miliar data itu diambil dari data pendaftaran kartu SIM prabayar. Kartu SIM tersebut dikabarkan milik para pengguna di Indonesia, yang datanya terdiri dari nomor KTP, kartu keluarga, nomor telepon, provider, dan tanggal pendaftaran.