Pemutusan Layanan Internet Rugikan Ekonomi Sampai USD24 Miliar

Blokir Aplikasi
Sumber :
  • Foto: Unsplash.com

Gadget – Pemutusan internet yang kebanyakan dilakukan oleh pemerintah negara ternyata membuat rugi ekonomi dunia sampai USD24 miliar atau setara Rp362,1 triliun. Hal ini terungkap dalam data yang dipaparkan Top10VPN.com, yang digagas Samuel Woodham dan Simon Migliano.

Dilansir dari situs yang sama, data yang bertajuk Internet Shutdowns: Economic Impact 2022 menemukan biaya ekonomi dari pemutusan internet sepihak, yang biasanya dilakukan oleh pemerintah sebuah negara, kerugiannya mencapai USD23,79 miliar di tahun 2022. Angka ini mengalami kenaikan 323 persen dibanding 2021.

Masih menurut laporan tersebut, ada sekitar 114 momen pemutusan internet yang cukup besar terjadi di 2022, melibatkan sekitar 23 negara. Disrupsi internet yang dilakukan pemerintah dunia mencapai total 50.095 jam lamanya. Angka ini naik 45 persen dibanding jumlah disrupsi internet di 2021.

Total jumlah tersebut di antaranya mencakup 23.097 jam pemutusan layanan internet, 134 jam pelambatan internet, dan 26.865 jam pemblokiran media sosial. Dari semua aksi ini, total 710 juta pengguna internet terdampak di 2022, naik 41 persen yoy.

Ilustrasi pengguna internet

Photo :
  • Unsplash.com

Menariknya, dari semua sosial media yang ada, Twitter, Instagram dan Facebook pernah mengalami pemblokiran. Twitter disebut sebagai media sosial paling sering diblokir dengan total durasi blokir sebanyak 21,650 jam. Angka ini lebih besar 56 persen daripada Instagram dan 64 persen lebih sering dari Facebook.

"Negara yang paling mengalami kerugian dengan adanya pemutusan internet adalah Rusia dengan kerugian mencapai USD21,59 miliar, disusul Iran senilai USD773 juta, dan Kazakhstan sebesar USD410,7 juta," tulis laporan tersebut.