Mahkamah Agung Brasil Izinkan X Kembali Online: Elon Musk Setuju Ikuti Peraturan
- Getty Images
Gadget – Setelah perselisihan hukum yang berlangsung selama beberapa bulan, platform X, yang dimiliki oleh Elon Musk, akhirnya diizinkan untuk kembali beroperasi di Brasil. Mahkamah Agung Brasil menyetujui kembalinya X secara online setelah Musk dan perusahaan tersebut mematuhi beberapa tuntutan yang diajukan oleh pemerintah Brasil. Keputusan ini menandai berakhirnya periode ketegangan antara platform media sosial tersebut dan otoritas negara.
Alasan Larangan Awal
Larangan terhadap X diberlakukan oleh pengadilan Brasil setelah platform ini menolak perintah untuk menghapus beberapa akun pengguna yang dianggap melanggar aturan. Selain itu, X juga tidak memiliki perwakilan hukum di Brasil untuk merespons tuntutan hukum, yang menyebabkan pengadilan menekan perusahaan tersebut untuk segera mematuhi regulasi setempat.
Selama lima minggu, penyedia layanan internet diperintahkan untuk memblokir akses ke platform X. Pengadilan Brasil menilai langkah ini perlu dilakukan setelah perusahaan menentang perintah untuk menghapus akun-akun tertentu yang dianggap bermasalah oleh otoritas. Sementara itu, Musk menuduh Mahkamah Agung Brasil telah melakukan penyensoran terhadap suara-suara konservatif, sesuatu yang sangat ia lawan di panggung global. Namun, tekanan hukum akhirnya memaksa Musk untuk mengikuti peraturan yang berlaku di negara tersebut.
Persetujuan dan Kepatuhan Musk
Untuk mengakhiri kebuntuan ini, Musk setuju untuk mematuhi tuntutan Brasil dengan menghapus akun-akun yang dipermasalahkan dan menunjuk perwakilan hukum resmi di negara tersebut. Ini menjadi langkah penting dalam memperbaiki hubungan antara X dan otoritas hukum Brasil. Keputusan ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg, yang menyebutkan bahwa kesepakatan ini merupakan salah satu syarat penting yang diharuskan oleh pemerintah Brasil.
Kembalinya X Setelah Diblokir
Selama periode pemblokiran, ada beberapa peristiwa yang membuat platform X sempat kembali online secara singkat. Pada bulan September, X berhasil kembali diakses setelah mengalihkan penggunaan penyedia layanan cloud ke Cloudflare. CEO Cloudflare mengatakan bahwa pemulihan akses tersebut terjadi secara tidak disengaja. Namun, pemulihan sementara ini menambah tekanan finansial bagi Musk, yang dilaporkan merugi hingga $2 juta akibat pemblokiran tersebut.
Dampak Terhadap Kebebasan Berbicara
Kasus ini menimbulkan perdebatan mengenai kebebasan berbicara di dunia digital, terutama ketika melibatkan otoritas pemerintah dan perusahaan teknologi besar seperti X. Musk, yang dikenal vokal menentang upaya penyensoran di berbagai negara, terpaksa mengalah untuk menjaga kelangsungan operasional platformnya di Brasil. Meskipun ada tuduhan mengenai penyensoran suara-suara konservatif, pada akhirnya Musk harus tunduk pada regulasi setempat untuk menjaga platform tetap berjalan di pasar global.
Dengan kembali beroperasinya X di Brasil, perusahaan milik Elon Musk ini tampaknya telah menyelesaikan konflik hukum yang berlarut-larut. Persetujuan untuk mematuhi peraturan lokal dan penghapusan akun-akun tertentu adalah langkah penting dalam menjaga hubungan baik dengan pemerintah Brasil. Kejadian ini juga menjadi pengingat penting bagi perusahaan teknologi global untuk menghormati regulasi yang berlaku di negara-negara tempat mereka beroperasi.
