Binance Didenda Rp204 Miliar di Australia

Binance Didesak Bayar Denda Setara Rp204 Milyar di Australia
Sumber :
  • iStock

Gadget - Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) mendesak perdagangan derivatif Binance di Australia (Oztures Trading Pty Ltd) untuk membayar denda US$13,1 juta sebagai akibat pelanggaran regulasi.

5 Altcoin Dengan Pertumbuhan Harga Paling Overpower di Tahun 2024

Dalam keterangan resmi yang dilansir Protos, ASIC menyampaikan kompensasi denda tersebut gegara kesalahan Binance melakukan klasifikasi pengguna di Australia sebagai wholesaler bukan ritel, yang menyebabkan kegagalan dalam menyediakan perlindungan yang diwajibkan secara hukum bagi klien ritel.

“Derivatif Binance Australia gagal memberikan perlindungan yang diperlukan secara hukum kepada klien eceran, dan sebagai akibatnya, harus mengganti rugi pengguna atas kerugian bersih bertransaksi dan biaya,” terang komisi di benua Kangguru tersebut, belum lama ini.

Imbas Dari Harga Bitcoin yang Mencapai Rp 1 Miliar, Jumlah Investor Kripto Indonesia Tembus 19 Juta

Sebelumnya, Binance juga telah mengalami kesulitan di Australia menyusul pembatalan Lisensi Layanan Keuangan di wilayah Australia setelah diawasi oleh ASIC. Pembatalan tersebut diikuti dengan razia di kantor perusahaan di Australia.

Binance juga mengalami pemutusan hubungan dengan mitra perbankannya di Australia, dengan lembaga seperti Cuscal dan bank-bank besar seperti Westpac menghentikan transfer ke entitas Binance.

Dapat THR, Ini yang Perlu Diperhatikan untuk Jadi Investor Kripto

Siaran pers ASIC menekankan pemeriksaan global terhadap Binance, merujuk peringatan regulator dan tindakan hukum dari otoritas di Inggris, Jepang, Italia, Singapura, Belanda, Kanada, dan Thailand. Gugatan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas secara khusus ditekankan.

Tantangan serupa juga dihadapi Binance di wilayah Inggris, menyusul pengawasan regulasi yang semakin ketat di negeri berjuluk Black Country.

Halaman Selanjutnya
img_title