Ini 5 Aset Kripto yang Paling Diminati di Indonesia

Ilustrasi trading aset kripto
Sumber :
  • Kanchanara/Unsplash

Menurut VP Growth Tokocrypto, Cenmi Mulyanto, secara teori, nilai Tether seharusnya lebih konsisten daripada aset lainnya dan disukai oleh investor yang waspada terhadap volatilitas ekstrim dari koin lain. Selama pasar naik, Bitcoin biasanya akan jauh mengungguli stablecoin. Namun, selama tekanan pasar, stablecoin menawarkan perlindungan dari volatilitas.

Brian Armstrong: Pendiri Coinbase yang Mengguncang Dunia Cryptocurrency

"Aset kripto tradisional berada di bear market, karena meningkatnya inflasi dan ancaman kenaikan suku bunga dari The Fed. Akibatnya, sulit untuk menemukan peluang untuk menghasilkan hasil keuntungan. Stablecoin mewakili satu-satunya tempat berlindung yang tersisa yang menawarkan pengembalian yang mengalahkan inflasi," ujar Cenmi di Jakarta (1/7).

Meski begitu, ia mengingatkan stablecoin adalah aset volatilitas yang lebih rendah, tetapi bukan tanpa risiko. Waspadai hal ini dan jangan mengalokasikan investasi yang berlebihan dan selalu melakukan riset serta selalu menggunakan uang dingin, bukan dana darurat.

Harga Bitcoin Jatuh Drastis di Tengah Serangan Rudal Iran ke Israel dan Ketegangan Global