Rumor: Galaxy S25 Hanya Akan Gunakan Snapdragon, Exynos 2500 Tertunda?

Rencana kehadiran Exynos 2500 dalam smartphone flagship terbaru Samsung, yakni Galaxy S25 Series, mulai diragukan. Awalnya, chipset ini direncanakan untuk digunakan pada model standar dan plus dari Galaxy S25, sementara model ultra akan menggunakan SoC Snapdragon dari Qualcomm. Namun, laporan terbaru menyebutkan bahwa Samsung kemungkinan besar akan sepenuhnya beralih menggunakan chipset Snapdragon untuk seluruh lini Galaxy S25.

Exynos 2500 Kemungkinan Batal Tampil di Samsung Galaxy S25 Series

Samsung Galaxy S25 Series dan Exynos 2500

Rumor mengenai pembatalan penggunaan Exynos 2500 ini beredar setelah adanya laporan terkait performa unit Foundry Samsung yang masih menghadapi berbagai tantangan. Di tahun ini, Samsung sudah memulai produksi chip Gate-All-Around (GAA) generasi kedua berukuran 3 nanometer (nm). Namun, teknologi ini dilaporkan belum banyak menarik minat dari klien potensial, yang menjadi sinyal bahwa Samsung masih tertinggal dari kompetitor utamanya, TSMC. TSMC saat ini menguasai sekitar 62,3% pangsa pasar foundry, jauh meninggalkan Samsung yang hanya memiliki 11,5%.

Tantangan dalam Bisnis Foundry Samsung

Samsung akan menggelar Forum Foundry secara online pada 24 Oktober 2024 mendatang, yang diharapkan dapat membahas tantangan serta solusi yang dihadapi oleh unit bisnis ini. Bisnis foundry dan unit non-memori Samsung diperkirakan akan mengalami kerugian operasional hingga 500 miliar won di kuartal ketiga tahun ini.

Permasalahan yang dihadapi oleh Exynos 2500 terletak pada hasil performa chip yang masih rendah. Hal ini memicu spekulasi bahwa chipset tersebut tidak akan digunakan pada Galaxy S25 series. Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Samsung mengenai nasib Exynos 2500.

Restrukturisasi Divisi Foundry dan Spekulasi Perubahan Strategi

Selain rumor terkait performa chip, beredar juga kabar bahwa Samsung akan memindahkan sebagian pekerja dari divisi foundry ke divisi memori. Langkah ini semakin memperkuat dugaan adanya perubahan strategi besar-besaran di tubuh perusahaan. Beberapa pengamat industri menyarankan bahwa pemisahan unit bisnis foundry dari Samsung secara keseluruhan bisa menjadi solusi untuk mengatasi tantangan yang ada, meskipun dampak jangka panjang dari langkah ini masih belum bisa diprediksi.