Produk Buatan PT INTI Laku Keras, 79 Ribu Set Top Box Sold Out

Ilustrasi TV Digital
Sumber :
  • Unsplash.com

GadgetPT INTI mengklaim bahwa produk buatannya, yakni set top box untuk mendukung televisi digital, laku keras. Mereka menyebut telah ada 79.769 unit perangkat STB yang terjual selama 6 bulan terakhir.

Tidak Perlu Ganti Baru! Cara Mengubah TV Digital Menjadi Android

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) telah mencatatkan produksi perangkat Set Top Box INTI DVBT2 sebanyak 79.769 perangkat selama periode Mei-Desember 2022. Sebanyak 20.000 perangkat di antaranya merupakan hasil produksi periode November-Desember 2022 yang tersedot untuk pasar retail.

“Set Top Box INTI DVBT2 ini sold out karena permintaan yang luar biasa banyak dari pasar retail, naik sekitar 1890,27% dari penjualan bulan sebelumnya. Bahkan, banyak di antaranya yang preorder untuk pemesanan puluhan ribu unit,” ungkap Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara, pekan kemarin.

Cara Mudah Ubah TV LED Biasa Menjadi Android TV Canggih Gak Pakek Mahal, Gak Perlu Beli TV Baru!

Perangkat untuk memuluskan program pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait migrasi siaran televisi analog menjadi digital itu, saat ini diproduksi dengan kapasitas terpasang sekitar 5.000-8.000 unit per hari yang dijalankan dalam dua shift. Kapasitas produksi tersebut merupakan peningkatan signifikan dari realisasi sebelumnya yaitu sekitar 630-1.000 unit per hari.

Angka realisasi produksi per 15 Desember 2022 sebesar 79.769 unit itu terbagi untuk kanal penjualan, yaitu:

  • Pasar Retail : 29.769 unit
  • Proyek ASO Kominfo : 50.000 unit
Cara Termudah Mengurutkan Channel TV Digital pada Set Top Box

Angka penjualan tersebut terealisasi melalui akun INTI Official Store di Shopee, Tokopedia, dan Marketplace https://marketplace.inti.co.id/, e-Katalog https://e- katalog.lkpp.go.id , serta penjualan offline melalui reseller.

“Di akhir tahun ini, tren penjualan online naik sangat signifikan, yang dibarengi dengan grafik penjualan offline yang juga melonjak tajam dari para reseller baru,” ucap Edi Witjara.

Selain penjualan langsung pada end user, lanjut Edi Witjara, PT INTI (Persero) pun telah mendistribusikan sekaligus menginstalasi Set Top Box INTI DVBT2 untuk proyek Analog Switch Off (ASO) Kominfo di rumah masyarakat penerima. Adapun perangkat Set Top Box TV Digital itu telah didistribusikan dan diinstalasi di berbagai wilayah berikut:

  • Kabupaten Bogor 20.007 unit
  • Kota Depok 2.051 unit
  • Provinsi Jawa Timur 3.574 unit
  • Kota Cimahi dan Kabupaten Sleman Yogyakarta 18.722 unit

Set Top Box INTI DVBT2 merupakan perangkat penerima siaran digital berbasis teknologi DVBT2 yang merupakan standar Digital Video Broadcasting Terrestrial generasi kedua dan ditambahkan fitur Early Warning System (EWS). Set Top Box INTI DVBT2 hadir sebagai bentuk dukungan PT INTI (Persero) sebagai bagian dari industri nasional untuk mendukung program pemerintah dalam mengganti  transmisi analog ke digital atau biasa disebut Analog Switch Off (ASO).

Set Top Box INTI DVBT2 ini diproduksi dengan mengacu pada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 04 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi untuk Keperluan Penyelenggaraan Televisi Siaran dan Radio Siaran, serta Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 3 Tahun 2014 tentang Persyaratan Teknis Sistem Peringatan Dini Bencana Alam pada Alat dan Perangkat Penerima Televisi Broadcasting Terrestrial-Second Generation.

Perangkat yang berfungsi untuk menangkap sinyal televisi digital terhadap televisi yang masih analog itu, telah mengantongi Sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI),    Sertifikasi    Tingkat  Komponen    Dalam   Negeri   (TKDN)    Nomor    195/SJ- IND.8/TKDN/2/2022 terkait penilaian tingkat kandungan dalam negeri dari perangkat Set Top Box DVBT2 1407, serta Sertifikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 80825/SDPPI/2022 sebagai bukti lolos uji pemenuhan persyaratan sebagai produsen perangkat telekomunikasi untuk dapat melakukan aktivitas penjualan dan proses pengadaan di Indonesia.

Sertifikasi tersebut, lanjut Direktur Operasi PT INTI (Persero) Ahmad Taufik, akan jadi bekal bagi PT INTI (Persero) untuk menggenjot produksi perangkat dan memasarkan perangkat INTI DVBT2 di sejumlah segmen, yaitu:

  • Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk penyebaran perangkat hingga ke berbagai pelosok daerah.
  • Multiplexer (stasiun televisi swasta atau daerah) yang memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan layanan televisi digital.
  • Retail (agen, distributor, dan marketplace)

Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial, terdapat sebanyak 6,7 juta rumah tangga miskin. Kelompok tersebut ditargetkan menerima Set Top Box TV Digital gratis, dengan pembagian berasal dari penyelenggara multipleksing sebanyak 4,2 juta unit dan pemerintah 2,5 juta unit.

“PT INTI (Persero) berkomitmen untuk melakukan penyediaan Set Top Box INTI DVBT2 sesuai dengan dinamika kebutuhan pasar baik untuk mendukung program pemerintah maupun pasar retail,” ujar Ahmad Taufik.