Lazada, Garena, Masuk 10 Pengiklan Terbesar, Valorant No.2

valorant
Sumber :
  • Foto: Istimewa

Gadget – Valorant, game tembak menembang (First Person Shooter/FPS) menjadi pengiklan dengan pengeluaran terbesar di Indonesia selama paruh pertama tahun ini. Hal ini terungkap dari data riset Nielsen.

[BREAKING] Senjata Baru Call of Duty Mobile: Dominasi Battle Royale dengan TEC-9!

Dalam data tersebut, Valorant yang dibuat oleh publisher Riot Games menduduki posisi kedua. Di posisi puncak masih bertengger perusahaan consumer goods Unilever. Sayangnya, tidak dijabarkan pasti berapa pengeluaran iklan mereka di periode tersebut.

Yang jelas, menurut daftar yang dikeluarkan Nielsen, secara keseluruhan, perangkat kantoran, komputer dan komunikasi merupakan industri dengan pengeluaran paling besar di semester pertama tahun ini. Total pengeluaran iklan dari industri tersebut sebesar USD1,963 juta.

Jadwal Event Free Fire Ramadhan 2024: Menangkan Hadiah Spektakuler di Bulan Berkah!

Yang menarik, tidak hanya Valorant yang masuk 10 besar pengiklan dengan pengeluaran terbesar di Indonesia tapi ada juga beberapa perusahaan teknologi lain. Misalnya Lazada Indonesia yang menduduki posisi 9, dan di posisi 10 ada Garena. 

Nielsen Advertiser Spenders

Photo :
  • Foto: Istimewa
Free Fire Bagi 1 Juta Diamond Buat Gamers yang Hafal Quran

Gojek hampir masuk dalam daftar 10 besar, namun posisinya harus kalah dengan Garena dan Lazada. Perusahaan teknologi yang terkenal dengan ride-sharingnya itu hanya menduduki posisi 11 sebagai perusahaan dengan pengeluaran iklan terbesar.

Nielsen merilis 20 pengiklan dan industri dengan belanja iklan teratas selama paruh pertama tahun 2022. Angka tersebut didapatkan dari seluruh media utama di sepuluh pasar Asia Pasifik dengan memanfaatkan solusi Nielsen Ad Intel. 

Arnaud Frade, Head of Commercial and Growth Nielsen Asia-Pacific mengatakan: “Dalam lanskap media yang kompleks dan beragam saat ini, konsumen memiliki akses ke berbagai konten di banyak platform daripada sebelumnya. Untuk dapat bersaing dalam industri yang semakin kompetitif, bisnis memerlukan intelijen periklanan yang andal guna mengembangkan strategi media yang efisien dan untuk membentuk keunikan dari pesaingnya.

“Menurut Nielsen’s ROI Report, diperlukan pengeluaran media sebesar 1% hingga 9% dari pendapatan agar brand tetap kompetitif. Penting bagi pemasar untuk menggunakan Nielsen Ad Intel agar mendapatkan intelijen berkualitas guna membedakan diri mereka dari pesaing dan untuk membuka jalan terbaik kedepannya bagi merek atau properti media mereka.” Frade menambahkan. 

Peringkat yang dirilis hari ini memberikan sekilas gambaran tentang wawasan yang tersedia untuk meningkatkan strategi iklan pemasar. Dalam rilis ini, Nielsen menyoroti 20 pengiklan teratas dan 20 industri dengan belanja iklan teratas di sepuluh pasar Asia Pasifik: Australia, Anda, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand. 

Nielsen Ad Intel mengungkap bahwa meskipun peringkat pengiklan bervariasi berdasarkan masing-masing pasar, namun pengiklan terbesar berada dalam kategori barang konsumen, ritel, komunikasi, dan makanan di seluruh pasar yang dilaporkan. Dalam peringkat industri, pemerintah di seluruh kawasan meningkatkan belanja iklan selama paruh pertama tahun ini.