Tips untuk Pebisnis Membangun AI Masa Depan
- Istimewa
Tata Kelola Tidak Dibangun Dalam Organisasi
Menurut laporan tersebut, kurangnya kebijakan internal dan pemahaman yang terbatas tentang risiko (36%) adalah dua tantangan terbesar dari kebijakan tata kelola data yang efektif di ASEAN. Kebijakan tata kelola data yang dirumuskan oleh organisasi yang mengutamakan data harus mencakup pedoman akuntabilitas dan kepemilikan, peraturan standar, tim penatagunaan data khusus, dan proses reguler untuk evaluasi ulang kebijakan yang dibuat.
Kurangnya Manajemen Siklus Hidup Data Dari Hulu ke Hilir
Sangat penting bagi organisasi untuk memiliki kemampuan observasi, kecerdasan, dan otomatisasi yang dibangun ke dalam seluruh siklus hidup data. Membangun infrastruktur data yang siap untuk kebutuhan saat ini tetapi mungkin tidak dapat mendukung kebutuhan bisnis di masa mendatang karena data terus berkembang jauh–menunjukkan pandangan yang tidak jelas. Di sisi lain, organisasi yang futureproof mempercepat dan menyederhanakan akses ke aset data di seluruh bisnis dengan Data Fabric.[1] Metadata yang dihasilkan oleh Data Fabric akan mencakup data bisnis, teknis, dan operasional, yang dapat menghasilkan wawasan untuk keseluruhan bisnis jika dikelola dengan cerdas.
Demokratisasi Data dan AI Harus Menjadi Tujuan
Nilai sebenarnya dari solusi data dan AI akan terwujud sepenuhnya ketika orang yang mendapat manfaat dari solusi tersebut adalah pengguna sebenarnya yang mengelola solusi dan menjalankan query[2]. Namun, hanya 10% organisasi di ASEAN memiliki tim bisnis yang mengelola atau memelihara solusi AI. Membangun AI yang terukur akan mengharuskan organisasi untuk memberdayakan ilmuwan data melalui pelatihan, dan akses ke alat ramah pengguna yang membantu mereka mengumpulkan informasi yang tepat untuk wawasan yang tepat dan menjadikan keputusan berdasarkan data sebagai norma bagi bisnis.
“Para eksekutif di kawasan ASEAN memahami bahwa data adalah dasar dari perjalanan inovasi dan transformasi mereka. Namun, membangun dan menerapkan strategi data holistik tidaklah mudah dan kami melihat tantangan umum seputar integrasi data, kualitas, dan tata kelola” kata Ullrich Loeffler, CEO Ecosystm. “Kepercayaan pada data dan model AI selanjutnya sangat penting untuk benar-benar merangkul DNA yang digerakkan oleh data di seluruh organisasi dan kepercayaan pada lapisan data ini hilang di sebagian besar organisasi saat ini.”