Qualcomm Dikabarkan Siap Akuisisi Intel: Pergolakan Besar di Industri Chip AS?

Qualcomm Dikabarkan Siap Akuisisi Intel
Sumber :
  • qualcomm

Gadget – Qualcomm, salah satu pemain besar dalam industri semikonduktor, dikabarkan sedang mempertimbangkan langkah mengejutkan untuk mengakuisisi Intel, raksasa chip AS yang tengah mengalami masa-masa sulit. Menurut laporan dari The Wall Street Journal (WSJ), Qualcomm telah menyatakan ketertarikannya dalam beberapa hari terakhir untuk mengambil alih Intel. Meski kabar ini masih dalam tahap spekulasi, dan belum ada kesepakatan pasti, jika terjadi, ini akan menjadi salah satu perombakan terbesar dalam sejarah industri chip di Amerika Serikat.

Realme GT 7 Pro: Smartphone AI dengan Fitur Fotografi Revolusioner dan Pengalaman Gaming Imersif

Kondisi Intel yang Terpuruk Menjadi Peluang Bagi Qualcomm
Dalam beberapa tahun terakhir, Intel mengalami kemunduran signifikan dalam kinerja bisnisnya. Hanya dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan yang berbasis di Santa Clara ini harus mengumumkan rencana pemangkasan hingga 15.000 pekerja sebagai bagian dari restrukturisasi bisnis. Langkah ini dipicu oleh kerugian kuartalan Intel yang terus meningkat, yang pada kuartal terakhir mencapai angka $1,6 miliar. Selain itu, divisi pengecoran Intel juga mencatat kerugian operasional besar sebesar $2,8 miliar, menambah tekanan bagi raksasa teknologi ini.

CEO Intel, Pat Gelsinger, menyampaikan langkah signifikan awal minggu ini dengan memisahkan divisi pengecoran menjadi unit bisnis terpisah dari operasi utama Intel. Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan fleksibilitas lebih bagi perusahaan dalam upaya memulihkan kinerjanya di tengah tekanan persaingan yang semakin ketat dari perusahaan-perusahaan lain di sektor chip.

Snapdragon 8 Gen 3 vs. Apple A18: Mana yang Lebih Tangguh di Dunia Chipset?

Keterpurukan Intel inilah yang dilihat Qualcomm sebagai peluang strategis. Dalam kondisi normal, gagasan bahwa Qualcomm—yang lebih dikenal sebagai pemimpin dalam teknologi chip untuk perangkat mobile akan mengakuisisi Intel mungkin tampak tidak masuk akal. Namun, melihat kondisi Intel yang semakin melemah, langkah ini dianggap sebagai peluang emas bagi Qualcomm untuk memperluas dominasinya di pasar chip yang lebih luas, termasuk ke dalam sektor komputasi dan data center.

Tantangan Akuisisi: Hambatan Antimonopoli
Meskipun potensi akuisisi ini menarik perhatian banyak pihak, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi Qualcomm jika kesepakatan ini benar-benar terwujud. Salah satu tantangan terbesar adalah masalah antimonopoli. Jika Qualcomm benar-benar mengakuisisi Intel, ini bisa memicu pengawasan ketat dari regulator. Kesepakatan semacam ini berpotensi memperkuat dominasi Qualcomm di pasar chip global, dan hal tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran terkait persaingan yang sehat di industri.

Realme GT 7 Pro: Ponsel Canggih Berbasis AI dari Realme

Regulator di Amerika Serikat dan internasional, seperti Komisi Perdagangan Federal (FTC) dan Komisi Eropa, terkenal ketat dalam menindak praktik monopoli di sektor teknologi. Dalam kasus Qualcomm-Intel, proses akuisisi kemungkinan besar akan memakan waktu lama dan memerlukan persetujuan dari banyak lembaga pengawas.

Selain itu, WSJ juga menekankan bahwa kesepakatan ini masih jauh dari kepastian. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan akhir, baik dari sisi Intel maupun Qualcomm, serta bagaimana reaksi dari regulator dan pasar terhadap kabar ini.

Halaman Selanjutnya
img_title