Kaspersky Catat 709 Juta Serangan Phishing di 2023, Naik 40%

Ilustrasi hacker
Sumber :
  • Unsplash.com

GadgetKaspersky mengungkap di tahun 2023 ada setidaknya 709 juta serangan phishing yang terjadi di dunia. Angka ini disinyalir mengalami kenaikan sebesar 40 persen dibanding tahun sebelumnya.

Jangan Sampai Tertipu! Hindari Belanja di Situs-Situs Ini, Rekening Bisa Bobol!

Perusahaan asal Rusia itu mengklaim bahwa mereka telah menggagalkan seluruh serangan yang ada, termasuk memblokir akses ke situs web phishing dan penipuan di tahun 2023. Kabarnya, tren phishing ini akan terus berlanjut dan makin masif di tahun ini.

"Aplikasi perpesanan, platform kecerdasan buatan, layanan media sosial, dan pertukaran aset kripto merupakan beberapa jalur yang paling sering dieksploitasi oleh penyerang untuk menipu pengguna," ujar Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky, dalam keterangan resminya, Rabu, 13 Maret 2024.

6 Bentuk Penipuan di Google Maps yang Harus Kamu Hindari!

Olga menambahkan, selain lonjakan aktivitas phishing yang signifikan pada bulan Mei dan Juni, jumlah serangan terus meningkat sepanjang tahun. Tren ini mungkin ada kaitannya dengan dimulainya musim liburan, di mana penipu biasanya menyebarkan penipuan terkait travelling, seperti pemalsuan tiket pesawat, tur, dan penawaran hotel yang menggiurkan.

"Integrasi luas teknologi yang menampilkan obrolan GPT bawaan telah memberikan peluang baru bagi para penipu untuk mengeksploitasinya. Namun, para penyerang tidak menyingkirkan taktik lama mereka. Perilisan acara, dan pemutaran perdana film terkenal, seperti Barbie dan Wonka, tetap menarik bagi para phisher dan penipu online, yang situs web palsunya menjerat pengguna yang ingin mengakses film popular lebih cepat dari jadwal atau dengan harga diskon," jelasnya.

Fitur Baru Google Lindungi Pengguna dari Penipuan Online

Selain itu, kata dia, para ahli Kaspersky telah mengamati lonjakan serangan yang menyebar melalui platform perpesanan. Solusi Kaspersky menggagalkan 62.127 upaya tautan phishing dan penipuan di Telegram. Ini merupakan peningkatan signifikan dalam ancaman serupa sebesar 22% dibandingkan tahun lalu.

Olga menjelaskan jika sebagian besar upaya pengalihan messenger melalui tautan phishing dan penipuan diblokir oleh solusi Kaspersky pada perangkat milik pengguna di Rusia. Brazil mempertahankan posisi kedua, menggandakan jumlah serangan phishing yang diblokir, diikuti oleh Turki, India, Jerman, dan Italia, dimana aktivitas phishing berbasis Telegram juga meningkat. Pengguna dari Meksiko kali ini menempati posisi ketujuh, menggusur Arab Saudi dari tujuh besar.

Halaman Selanjutnya
img_title