UMKM Kentang Mustofa di Bekasi Andalkan 4G Telkomsel untuk Kembangkan Bisnis

Ratih, anak Bu Amah yang juga pendiri UMKM Kentang Mustofa
Ratih, anak Bu Amah yang juga pendiri UMKM Kentang Mustofa
Sumber :
  • Istimewa

Gadget – Para pebisnis mengakui jika data internet dan kecepatan jaringan cukup mempengaruhi perkembangan bisnis mereka. Tidak heran jika mereka pun tak pernah bisa berhenti berkutat dengan ponselnya untuk menerima order dan memesan jasa kurir.

Ratih dan Bu Amah sejatinya merupakan pendatang di Rawa Lumbu. Mereka pindah dari rumah lama mereka di Jakarta Timur ke Bekasi pada 2014. Kala itu, Ratih bercerita, wilayah ini belum tersentuh teknologi 4G. Sehari-hari mereka hanya bisa menelepon melalui layanan GSM berbasis 3G, bahkan masih banyak yang pakai 2G.

“Sejak pakai 4G, berasa banget apa-apa kerjaan cepet kelarnya. Dulu usaha Kentang Mustofa ini juga dibikin karena memang kita pengen punya usaha rumahan. Terima order dari WhatsApp, langsung kirim pakai kurir ojek online kalau deket. Kalau jauh, ya pakai jasa logistik lain. Tapi kan tetep ngelacaknya butuh internet. Berasa banget sih cepetnya (jaringan 4G),” kata Ratih.

Dulu mereka hanya menjajakan Kentang Mustofa ini hanya di sekitar rumah dan saudara-sadara terdekat. Namun sekarang, sejak Bu Amah beralih ke 4G, pasaran mereka mulai meluas. Bahkan tetangga lama di Jakarta Timur kerap repeat order. Sayangnya, mereka belum memanfaatkan toko online di ecommerce-ecommerce ternama. Pasalnya, orderan dari WhatsApp sudah membuat kewalahan, ditambah Ratih yang masih bekerja. Tidak mungkin Bu Amah mengelola ini semua sendirian.

“Udah banyaklah dari WhatsApp juga. Insya Allah nanti kita kembangin ke ecommerce, tapi kayaknya belum sekarang. Sesuai kemampuan dan tenaga aja dulu,” kata Ratih.

UMKM Kentang Mustofa di Bekasi

UMKM Kentang Mustofa di Bekasi

Photo :
  • Istimewa

Bu Amah menambahkan jika dia cukup kewalahan menangani orderan dari WhatsApp. Meski sendirian, dia sangat menikmati kesibukannya. Apalagi sejak beralih ke 4G, dia bisa melakukan semua dari smartphone-nya. Terima order, pesan ojek online, bahkan menelepon cucu kesayangan yang sedang berkuliah di Undip Semarang, bisa dilakukannya kapan saja.

“Kadang kalau Ratih kerja, engga ada orang di rumah. Ya video call siapa aja gitu. Kadang iseng pengen liat muka yang nelepon. Apalagi nelepon ga pakai pulsa lagi, ga perlu takut abis pulsa, tiba-tiba telepon mati. Kalau sekarang video call juga engga ada putus-putus atau kresek-kresek, lancar aja gitu,” jelas Bu Amah.

3G Sudah Tak Eksis Lagi di Bekasi

Bu Amah merupakan satu di antara puluhan ribu pelanggan Telkomsel yang kini sudah ‘hijrah’ dari 3G ke 4G. Meski terpaksa, akhirnya dia mengakui bahwa layanan 4G lebih baik daripada 3G. Tak hanya soal kecepatan tapi kesempatan yang lebih besar untuk bisa berkembang dan memperbaiki hidup di zaman yang serba digital ini.

Tidak heran jika Bu Amah baru saja merasakan 4G karena Telkomsel sendiri baru mematikan 3G di 20 Juli tahun ini. Sebuah langkah yang harus dilakukan karena pemanfaatan 3G sendiri tidak maksimal di masyarakat. Seperti keluhan Bu Amah yang menyebut 3G memiliki kecepatan yang sangat lambat dan membuatnya tidak produktif.

Menurut Pengamat Telekomunikasi, Heru Sutadi, teknologi yang terus berkembang mau tidak mau harus diikuti dan diadopsi. Apalagi jika demand di masyarakat pun berkembang. Misalnya SMS tak lagi banyak dipakai orang, lebih memilih menggunakan pesan instan. Atau aplikasi Zoom yang menggantikan rapat di kantor secara offline menjadi online. Semua hal ini juga membutuhkan kecepatan data yang lebih besar dan tidak bisa ditangani oleh jaringan 3G.

“Secara teknologi, 4G sudah stabil untuk diadopsi dan kita bisa beralih ke teknologi generasi berikutnya, yakni 5G. Namun kalau masih ada yang menggunakan 3G, kasihan mereka akan lompat langsung ke 5G. Makanya mau tidak mau harus dipaksa migrasi dulu, untuk pengalaman komunikasi dan kegiatan digital yang lebih baik,” ujar Heru.

Menurut Heru, dengan mematikan 3G sudah merupakan langkah yang tepat karena mau tidak mau mereka akan langsung berpindah ke 4G dan secara sengaja bisa merasakan dampak positif yang lebih besar dari teknologi tersebut.

UMKM Kentang Mustofa di Bekasi

UMKM Kentang Mustofa di Bekasi

Photo :
  • Istimewa

Telkomsel komitmen dalam mendorong pemerataan dan kesetaraan akses telekomunikasi broadband terdepan di seluruh negeri, Telkomsel terus melanjutkan proses peningkatan/pengalihan (upgrade) layanan jaringan 3G ke 4G/LTE di sepanjang tahun 2022.