GSMA: Hanya 44 Persen Populasi di Asia Pasifik Pakai Internet

ilustrasi: pegang smartphone
Sumber :
  • Unsplash.com

Gadgetviva – Global System for Mobile Communication Association atau GSMA menemukan penetrasi jaringan broadband seluler di Asia Pasifik sudah mencapai 96 persen dari total populasi di wilayah tersebut. Namun, hanya 44 persen dari populasi kawasan ini (1,23 miliar pengguna) yang menggunakan layanan internet seluler.

7 Cara Menghasilkan Uang Tanpa Keluar Rumah, Modal Internet Saja Cukup!

Hal ini terungkap dalam laporan terbarunya berjudul Mobile Economy Asia Pacific 2022, yang memberikan gambaran terperinci tentang adopsi internet seluler di kawasan ini. Alasan ketimpangan ini, kata laporan tersebut, salah satunya karena kurangnya keterampilan digital, keterjangkauan, dan masalah keamanan online. 

"Mengatasi kesenjangan penggunaan dan memperluas manfaat internet untuk lebih banyak orang di masyarakat itu sangat penting. Namun, hal ini membutuhkan upaya bersama oleh berbagai pemangku kepentingan yang bekerja bersama operator seluler dan pemain ekosistem lainnya seperti produsen perangkat dan pembuat konten digital, untuk mendorong adopsi dan mengatasi hambatan yang ada saat ini," ujar GSMA Head of Asia Pacific, Julian Gorman, dalam keterangannya, Jumat, 8 Juli 2022.

Zamannya Kartu SIM Tinggal 2 Tahun Lagi, Era iSIM Segera Hadir!

Jaringan 3G, 4G, 5G

Photo :
  • Pixabay.com

Dalam laporan tersebut juga ditemukan jika jaringan seluler memberikan manfaat ekonomi dan sosial dan berkontribusi signifikan terhadap ekonomi Asia Pasifik, menghasilkan 5 persen dari PDB di kawasan ini pada tahun 2021, setara dengan nilai ekonomi sebesar USD770. Ekosistem ini mendukung sekitar 8,8 juta pekerjaan pada tahun 2021 dan memberikan kontribusi besar bagi pendanaan sektor publik, dengan sekitar $80 miliar yang telah berhasil dikumpulkan melalui perpajakan.

5G Diakui Mampu Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Butuh Kolaborasi Kuat

Temuan lainnya dalam laporan Mobile Economy Asia Pacific 2022 yang dipaparkan GSMA di antaranya adalah:

400 juta koneksi 5G pada tahun 2025

Halaman Selanjutnya
img_title