Ericsson Mobility Report: 44 Persen IoT akan Berbasis 4G dan 5G

Ilustrasi IoT
Sumber :
  • Unsplash.com

Fredrik Jejdling,  Executive Vice President and Head of Networks, Ericsson, mengatakan: “Ericsson Mobility Report yang terbaru memberi konfirmasi 5G sebagai generasi teknologi seluler dengan pertumbuhan tercepat yang pernah ada, dan Ericsson memainkan peran kunci dalam mewujudkannya. Kami terus berupaya bersama pelanggan dan mitra kami di seluruh dunia untuk memastikan jutaan orang, perusahaan, industri, dan masyarakat menikmati manfaat konektivitas 5G sesegera mungkin.”

Resmi Rilis Di Indonesia, Harga Samsung Galaxy A25 5G Mulai dari Rp3.999.000

Baca juga: Pemerintah Tak Akan Langsung Blokir Instagram Dkk

Laporan ini juga menyoroti peningkatan akan pentingnya peran Fixed Wireless Access (FWA) dalam penyampaian layanan broadband. Ericsson memperkirakan jumlah koneksi FWA akan melebihi 100 juta pada tahun 2022, angka yang diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2027, yakni mencapai hampir 230 juta.

Harga Terbaru HP Poco F5 Januari 2024

Sementara untuk Internet of Things (IoT), laporan tersebut mencatat bahwa pada tahun 2021, broadband IoT (4G/5G) mengambil alih 2G dan 3G sebagai teknologi yang menghubungkan bagian terbesar dari semua perangkat seluler yang terhubung dengan IoT, terhitung sebanyak 44 persen dari seluruh koneksi.

Teknologi IoT yang masif  (NB-IoT, Cat-M) meningkat hampir 80 persen selama tahun 2021, mencapai hampir 330 juta koneksi. Jumlah perangkat IoT yang terhubung dengan teknologi ini diperkirakan akan melampaui 2G/3G pada tahun 2023. 

Exynos 1330 vs Snapdragon 695: Chipset 5G Samsung Setara Snapdragon?

Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia, mengatakan: “Ericsson berkomitmen terhadap Indonesia dan kami berharap dapat memberikan manfaat penuh 5G di tanah air. 5G akan memainkan peran penting dalam mempercepat digitalisasi ekonomi dan mendorong inovasi generasi mendatang bagi konsumen dan perusahaan di Indonesia. Kami yakin bahwa dengan kepemimpinan teknologi kelas dunia dan kemampuan penyebaran yang kuat di seluruh dunia, kami akan memungkinkan Indonesia untuk menangkap nilai penuh dari konektivitas 5G melalui produk dan solusi hemat energi kami bersama mitra kami, yakni para operator terkemuka di Indonesia.”

Ia menambahkan, “Konektivitas seluler merupakan salah satu pendorong terbesar pertumbuhan ekonomi dan inklusi sosial, dan kami senang dapat mendukung perjalanan 5G di Indonesia bersama dengan pelanggan kami, para penyedia layanan komunikasi. Infrastruktur digital kuat yang sedang kami bangun di Indonesia akan membantu menjembatani kesenjangan digital, menciptakan peluang kerja, mendorong ekonomi, dan mewujudkan transformasi digital nasional.”

Halaman Selanjutnya
img_title