3 Film Pendek yang Berhasil Memikat Juri Indosat SOS Short Movie Compe
- Indosat
"Kompetisi ini berhasil menjadi wadah edukasi agar anak muda bisa menyikapi gejala sosial yang terjadi di sekitarnya. Mereka menuangkan hasil pembelajaran itu melalui karya yang positif dan kreatif. Generasi muda harus ambil bagian dalam memajukan pengembangan ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual," katanya.
Para peserta telah mendapatkan pelatihan mengenai tata cara pembuatan film dan dampak negatif flex culture dari Badan Perfilman Indonesia yang diadakan di sepuluh kota di Indonesia yaitu di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Solo, Palembang, Medan, Mataram, Makassar, hingga Balikpapan. Setelah itu, peserta menuangkan ide kreatifnya dalam film pendek berdurasi 10 menit untuk diikutsertakan dalam lomba.
Produser Maxima Pictures, Ody Mulya Hidayat menambahkan bahwa kompetisi ini mampu menghadirkan bakat terpendam para sineas muda. Bahkan setelah menyeleksi hasil peserta kompetisi, tak hanya aktor dan aktris tapi juga pekerja kreatif di dalamnya.
"Saya yakin bakat-bakat muda ini bisa menjadi penggerak industri perfilman di Indonesia masa depan. Terimakasih untuk IOH dan CGV sudah menyelenggarakan program yang telah menggali kreativitas anak muda sekaligus mengedukasi bahaya flex culture ini," katanya.
Diketahui, kompetisi film pendek di program Save Our Socmed (S.O.S) merupakan hasil karya Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bekerjasama dengan CGV. Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat dengan mengampanyekan kesadaran akan bahaya flex culture. Program yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk membuat konten positif.