Nex-BE Fest Diklaim Hasilkan Rp7,4 Triliun dari 498 Pertemuan Bisnis
- TMI
Gadget – Next Billion Ecosystem Festival (Nex-BE Fest) yang digagas MDI Ventures dan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) diklaim telah menghasilkan total Rp7,4 trilin dari 498 'perjodohan' bisnis. Angka ini merupakan total dari perhelatan Nex-BE Fest sejak 2019.
Untuk perhelatan tahun 2022 saja, menurut data MDI Ventures, Nex-BE Fest telah memfasilitasi total 193 pertemuan bisnis antara 28 perusahaan BUMN dan 32 startup di dalam portfolionya. Para startup yang dimaksud seperti Qoala, Privy, Alodokter, Paxel, dan SiCepat.
"Pada tahun 2022, penyelenggaraan Nex-BE Fest berhasil memecahkan rekor, dengan memfasilitasi nilai sinergi antara startup dan BUMN hingga mencapai Rp2,4 triliun. Jika ditotal, sejak pertama kali diadakan pada tahun 2019, inisiatif ini telah menghasilkan nilai sinergi sebesar lebih dari Rp7,4 triliun dari 498 “perjodohan” bisnis. Tahun ini, jumlah partisipan meningkat 3,2x lipat, pertemuan bisnis meningkat 5,4x lipat, dan nilai sinergi meningkat 2,7x lipat dari awal penyelenggaraannya," ujar Donald Wihardja, selaku CEO MDI Ventures, dalam keterangan resminya, Kamis, 1 Desember 2022.
Startup-startup digital yang telah memperoleh pendanaan dari MDI Ventures dan TMI dipertemukan dengan berbagai anak perusahaan Telkom Group dan perusahaan BUMN lainnya untuk menggali potensi sinergi baru. Ajang one-on-one ini dihadiri pula oleh BUMN ternama, mulai dari Perhutani, ID Food, Pupuk Indonesia, Bank Syariah Indonesia, BioFarma, Kimia Farma, POS Indonesia, dan Perkebunan Nusantara.
Budi Setyawan Wijaya menyampaikan bahwa dalam pembangunan ekosistem digital Indonesia, sangat penting memperhatikan synergy antar perusahaan BUMN serta memanfaatkan kekuatan kolektif aset dan kapabilitas BUMN untuk mensupport startup-startup digital Indonesia dan juga value creation pada project-project skala nasional yang ditangani oleh BUMN.
"Supaya eksekusi implementasi penguatan ekosistem digital dapat berkembang dalam skala yang besar, Nex-BE Fest 2022 hadir untuk memberikan kepastian di masa industri teknologi penuh ketidakpastian agar potensi peningkatan digital ekonomi Indonesia tercapai dan memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder khususnya masyarakat Indonesia," ujar Budi.