Kenapa Disebut Polisi Tidur? Ini Asal Usul dan Kisah di Baliknya!

Gadget – Istilah "polisi tidur" pertama kali dicatat dalam Kamus Idiom Bahasa Indonesia 1984 oleh Abdul Chaer.

Dalam kamus tersebut, istilah ini digunakan untuk menyebut suatu alat yang biasa digunakan di jalan untuk mengurangi kecepatan kendaraan.

Apa Itu "Polisi Tidur"?

Polisi tidur adalah alat pengatur lalu lintas yang ditempatkan di jalan untuk memperlambat kendaraan.

Biasanya, polisi tidur berupa tonjolan di permukaan jalan yang dirancang untuk membuat pengemudi mengurangi kecepatan agar tidak melintasinya terlalu cepat.

Ide ini diambil dari kebutuhan untuk mengontrol kecepatan kendaraan di daerah perumahan dan lokasi-lokasi lainnya yang rawan kecelakaan.

Istilah ini semakin populer seiring dengan semakin luasnya penggunaan polisi tidur di seluruh Indonesia.

Nama tersebut mudah diingat dan menggambarkan fungsi alat ini dengan cara yang sederhana.

Standar Pembuatan Polisi Tidur

Menurut standar yang ada, polisi tidur harus memenuhi beberapa ketentuan teknis untuk memastikan fungsinya dengan baik. Berikut adalah standar yang harus dipatuhi:

• Tinggi Maksimal: 12 cm
• Kemiringan: 15 derajat

Ketentuan ini dirancang untuk memberikan keseimbangan antara keamanan dan kenyamanan, agar tidak merusak kendaraan namun tetap efektif dalam mengurangi kecepatan.

Fungsi dan Manfaat Polisi Tidur

• Mengurangi Kecepatan: Membantu menurunkan kecepatan kendaraan di area yang memerlukan perhatian khusus.
• Meningkatkan Keamanan: Mengurangi risiko kecelakaan di daerah-daerah rawan.
• Mengatur Lalu Lintas: Membantu pengaturan lalu lintas di area yang padat atau berbahaya.

Istilah "polisi tidur" adalah contoh menarik dari bagaimana bahasa dan budaya dapat mempengaruhi cara kita memahami benda-benda sehari-hari.

Meskipun namanya mungkin membingungkan pada awalnya, fungsi utama dari polisi tidur adalah untuk meningkatkan keselamatan jalan raya dengan cara yang sederhana namun efektif.