Pelacakan Chrome oleh Google Terus Berlanjut: Mimpi Buruk Bagi Pengguna?
- Istimewa
Gadget – Google kembali menjadi sorotan terkait masalah privasi. Meskipun berjanji untuk menghentikan pelacakan cookies di Chrome, nyatanya pelacakan ini terus berlanjut.
Terutama, hal ini dikonfirmasi oleh Otoritas Persaingan dan Pasar (CMA) di Inggris yang menilai bahwa upaya Google dalam mengubah sistem pelacakannya masih menyisakan kekhawatiran besar. Bagi lebih dari 3 miliar pengguna Chrome di seluruh dunia, kabar ini tentu saja mengecewakan.
Saat mayoritas browser lain seperti Safari dan Firefox telah menghentikan penggunaan cookies, Chrome justru masih terjebak dalam debat panjang seputar cara terbaik melindungi privasi pengguna tanpa mengorbankan kepentingan industri periklanan digital. Hingga saat ini, belum ada solusi yang benar-benar efektif.
Kenapa Pelacakan Data Masih Berlanjut di Chrome?
Salah satu alasan utama Google masih mempertahankan pelacakan cookies adalah karena peran besar data pengguna dalam mendukung ekosistem iklan digital yang menopang sebagian besar pendapatan perusahaan.
Alternatif seperti API Google Topics, yang mencoba melindungi privasi dengan mengelompokkan pengguna berdasarkan minat, belum cukup memuaskan regulator dan industri periklanan.
Meski Google menawarkan opsi kepada pengguna untuk memilih apakah ingin dilacak atau tidak, CMA menganggap solusi ini masih menyisakan kekhawatiran. Sistem baru yang diusulkan Google sepertinya tidak akan benar-benar menghentikan pelacakan, melainkan hanya memberi pilihan yang mungkin sulit dimengerti oleh pengguna awam.