Tragis! Autopsi Ungkap Penyebab Kematian Liam Payne

Tragis! Autopsi Ungkap Penyebab Kematian Liam Payne
Sumber :
  • NME

Gadget – Kabar meninggalnya Liam Payne, mantan anggota One Direction, mengejutkan dunia. Pada tanggal 16 Oktober, penyanyi berusia 31 tahun itu ditemukan tewas setelah jatuh dari balkon lantai tiga sebuah hotel di Buenos Aires, Argentina.

Liam Payne Eks One Direction Meninggal Dunia di Usia 31 Tahun Setelah Jatuh dari Balkon

Setelah kematiannya, banyak spekulasi muncul mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Namun, laporan autopsi yang dirilis oleh Kejaksaan Nasional Argentina telah mengungkapkan detail mengejutkan mengenai penyebab kematiannya, yaitu polytrauma.

Apa Itu Polytrauma?

Polytrauma adalah kondisi yang melibatkan cedera berat pada beberapa organ atau sistem tubuh. Biasanya, ini terjadi akibat kecelakaan lalu lintas atau upaya bunuh diri. Dalam kasus Liam Payne, dia mengalami "cedera traumatis multipel" yang menyebabkan pendarahan internal dan eksternal. Cedera tersebut tersebar di kepala, dada, perut, dan anggota tubuhnya, yang berkontribusi pada kematian tragisnya.

Tragis! Liam Payne Meninggal Dunia Setelah Terjatuh dari Lantai 3 Hotel, Begini Kronologinya

Polytrauma bisa berakibat fatal segera setelah cedera terjadi atau beberapa waktu kemudian, tergantung pada tingkat kerusakan dan kapasitas tubuh untuk pulih. Dalam beberapa kasus, seperti yang dialami Payne, cedera pada otak dan tengkoraknya sangat parah sehingga cukup menyebabkan kematian seketika.

Kronologi Insiden

Pada hari kematian Payne, pihak berwenang menerima panggilan darurat 911 dari staf hotel yang melaporkan adanya seorang tamu yang bertindak agresif dan diduga berada di bawah pengaruh alkohol atau narkoba.

Liam Payne Alami Krisis Berat Sebelum Meninggal, Fakta Mengejutkan Terungkap!

Meskipun tidak secara langsung menyebutkan nama Payne, Kejaksaan Nasional Argentina mengindikasikan bahwa tamu tersebut adalah Payne, yang dilaporkan menghancurkan barang-barang di kamarnya sebelum jatuh dari balkon.

Saat paramedis tiba, Payne sudah mengalami cedera parah dan dinyatakan meninggal di tempat. Pihak berwenang menemukan 25 luka di tubuh Payne yang sesuai dengan cedera akibat jatuh dari ketinggian, dengan luka di kepala sebagai faktor utama yang menyebabkan kematiannya.

Apakah Liam Payne Sendirian Saat Insiden Terjadi?

Berdasarkan temuan awal, Payne kemungkinan besar berada dalam kondisi sendirian ketika terjatuh.

Analisis lebih lanjut dari kondisi tangannya menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda cedera defensif, yang mengindikasikan bahwa dia tidak mencoba melindungi dirinya selama jatuh.

Ini juga diperkuat oleh posisi tubuhnya, yang menunjukkan bahwa Payne mungkin berada dalam keadaan setengah atau sepenuhnya tidak sadar saat jatuh.

Lebih lanjut, barang-barang yang ditemukan di kamar hotelnya menunjukkan adanya konsumsi alkohol dan zat-zat lain sebelum insiden terjadi, memperkuat dugaan bahwa Payne sedang dalam kondisi psikologis yang tidak stabil pada saat itu.

Investigasi Masih Berlanjut

Saat ini, penyelidikan masih berlanjut untuk menentukan apakah ada pihak ketiga yang terlibat dalam kejadian ini. Beberapa saksi, termasuk tiga pegawai hotel dan dua wanita yang sebelumnya berada di kamar Payne beberapa jam sebelum insiden, telah diwawancarai oleh pihak berwenang. Namun, mereka tidak berada di lokasi saat Payne jatuh.

Meskipun penyebab kematiannya secara pasti belum dapat dipastikan, autopsi telah memberikan wawasan yang mendalam mengenai kondisi fisik Payne pada saat kematiannya.

Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap apakah ada faktor-faktor lain yang berperan dalam kematiannya, termasuk kemungkinan penggunaan zat terlarang dan alkohol.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget