Yakult Diserang Hacker, Data Karyawan dan Pelanggan Bocor
- yakult.com.au
Gadget – Yakult Australia dan Selandia Baru telah mengonfirmasi bahwa mereka mengalami serangan siber pada pertengahan Desember 2023.
Serangan ini mengakibatkan gangguan pada sistem TI perusahaan di kedua wilayah tersebut, serta bocornya data pribadi karyawan dan pelanggan.
Dalam sebuah pernyataan kepada BleepingComputer, Yakult Australia mengatakan bahwa mereka pertama kali mengetahui adanya serangan tersebut pada tanggal 15 Desember.
Perusahaan saat ini sedang bekerja sama dengan pakar keamanan siber untuk menyelidiki insiden ini.
"Kami belum bisa memastikan sejauh mana insiden tersebut," kata David Whatley, Direktur Yakult Australia.
"Kami bekerja sama dengan pakar keamanan siber untuk menyelidiki insiden ini sebagai hal yang mendesak.”
Perusahaan saat ini belum dapat memastikan bagaimana tepatnya insiden itu terjadi.
"Investigasi kami sedang berlangsung. Pembaruan lebih lanjut akan diberikan saat informasi tersedia.”
Meskipun sistem TI perusahaan di Australia dan Selandia Baru terkena dampaknya, kantor di kedua wilayah tersebut tetap buka dan beroperasi.
Aktor kejahatan dunia maya yang menamakan dirinya 'DragonForce' telah mengambil tanggung jawab atas insiden tersebut dan mendaftarkan Yakult Australia ke situs kebocoran bawang pada tanggal 20 Desember.
Kelompok tersebut mengancam akan membocorkan data sebesar 95,19 GB, yang kini telah dilakukan.
Tumpukan data tersebut, menurut pelaku ancaman, berisi "database perusahaan, kontrak, paspor, dan banyak lagi."
BleepingComputer menganalisis sebagian kecil dari kebocoran dump yang tampaknya berisi beberapa dokumen bisnis, spreadsheet, permohonan kredit yang dibuat oleh Yakult Australia, catatan karyawan, dan salinan dokumen identitas seperti paspor.
Situs pembocor DragonForce (alias DragonLeaks) adalah indikasi pelaku ancaman yang pertama kali mencoba memeras korbannya karena kegagalan pembayaran, yang kemudian secara publik membocorkan aset dan data yang dicuri dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Kelompok DragonForce sebelumnya menargetkan lembaga pemerintah di Timur Tengah.
Insiden ini merupakan pengingat penting bagi semua perusahaan untuk mengambil langkah-langkah keamanan siber yang memadai. Perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki sistem keamanan yang kuat dan karyawan yang terlatih untuk menghadapi ancaman dunia maya.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |