Guardiola Siap Dipecat, Tapi Ogah Mundur dari Manchester City
- mirror.co.uk
Gadget – Rentetan hasil buruk terus menghantui Manchester City. Kekalahan terbaru dialami saat mereka menghadapi rival sekota, Manchester United, dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Etihad, Minggu (15/12/2024) malam WIB. Laga panas itu berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan Setan Merah.
Manchester City sebenarnya sempat memimpin lebih dulu di babak pertama. Gol tersebut lahir dari sundulan bek Kroasia, Josko Gvardiol. Namun, harapan City meraih kemenangan kandas setelah dua gol balasan dari Manchester United di penghujung pertandingan.
Kapten MU, Bruno Fernandes, berhasil menyamakan kedudukan lewat penalti di menit ke-88. Tak lama berselang, aksi individu menawan Amad Diallo Traore memastikan kemenangan MU di menit ke-90. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi City, yang kini kesulitan keluar dari bayang-bayang keterpurukan.
Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Manchester City. Dalam 10 laga terakhir di semua kompetisi, pasukan Pep Guardiola hanya mampu meraih satu kemenangan. Sisanya berakhir dengan dua hasil imbang dan tujuh kekalahan.
Kondisi ini membuat City semakin sulit mempertahankan gelar juara Liga Inggris. Mereka kini berada di posisi kelima klasemen sementara dengan 27 poin. Liverpool, yang memimpin klasemen, unggul sembilan poin dan masih memiliki satu pertandingan tunda.
Tidak hanya di Liga Inggris, Manchester City juga kesulitan di Liga Champions. Dari enam laga fase grup yang telah dimainkan, Kevin De Bruyne dan rekan-rekannya hanya mampu meraih delapan poin. Hasil ini membuat City terperosok ke posisi ke-22 dalam klasemen keseluruhan Liga Champions musim ini.
Manajer City, Pep Guardiola, tidak luput dari sorotan. Menanggapi kekalahan melawan MU, Guardiola mengaku siap menerima konsekuensi dari performa buruk timnya. Namun, ia menegaskan tidak akan mundur dari jabatannya.
"Mereka bisa memecat saya jika merasa saya tidak cukup baik. Tapi saya tidak akan pergi dalam situasi ini," ujar Guardiola saat diwawancarai usai pertandingan.
Komentar ini muncul di tengah spekulasi tentang masa depannya sebagai manajer City. Meski begitu, kontrak Guardiola yang baru diperpanjang hingga 2027 menunjukkan kepercayaan klub terhadap dirinya masih cukup besar.
Sejak bergabung pada 2016, Guardiola telah mengukir prestasi luar biasa bersama Manchester City. Ia berhasil mempersembahkan enam gelar Liga Inggris dan satu trofi Liga Champions.
Gelar Liga Champions tersebut bahkan menjadi sejarah baru bagi klub, yang sebelumnya tidak pernah meraih gelar tersebut.
Namun, performa buruk musim ini menjadi tantangan besar bagi Guardiola. Dengan tekanan yang terus meningkat, pertanyaan besar muncul: mampukah Guardiola membawa City keluar dari krisis?
Kekalahan dari MU jelas menjadi alarm bagi Guardiola dan timnya. Dengan jadwal yang semakin padat, City harus segera berbenah jika ingin menyelamatkan musim ini.
Dukungan penuh dari manajemen, ditambah pengalaman dan kemampuan Guardiola, diharapkan dapat menjadi solusi untuk membangkitkan semangat tim.
Hanya waktu yang akan menjawab apakah Manchester City dapat kembali ke jalur kemenangan. Sementara itu, rival seperti Manchester United dan Liverpool terus melaju, meninggalkan City di belakang.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |