Stop Ngurusin Hidup Orang! Makna Tersembunyi "Don't Judge a Book by Its Cover"
- Dok. Walisongoonline
Gadget – Setiap orang memiliki standar kebahagiaannya sendiri. Bagi sebagian orang, kebahagiaan itu sederhana. Contohnya, ada yang merasa bahagia hanya dengan menikmati secangkir kopi hangat dan rokok di pagi hari. Bagi mereka, hidup tidak perlu banyak drama—cukup sesederhana itu.
Ungkapan “Don’t judge a book by its cover” mengingatkan kita agar tidak menilai sesuatu hanya dari penampilannya. Makna ini tak terbatas pada aspek fisik seseorang, tetapi juga bisa merujuk pada kebiasaan atau perilaku yang tampak. Kita sering kali lupa bahwa penampilan bisa menipu, sementara nilai sejati seseorang terletak pada hal-hal yang tidak kasat mata.
Hak Berpendapat vs. Menghakimi
Memang benar, setiap orang punya hak untuk berpendapat. Kita bisa berbicara atau memberikan pandangan terhadap sesuatu yang kita lihat. Namun, yang sering dilupakan adalah bahwa hak berpendapat tidak sama dengan hak untuk menghakimi.
Menghakimi hidup seseorang hanya dari satu sudut pandang yang dangkal adalah tindakan yang tidak pantas. Kita tidak pernah benar-benar tahu perjuangan apa yang telah dilewati orang tersebut, atau luka seperti apa yang mereka sembunyikan di balik senyuman mereka.
Sebagai contoh, seseorang yang tampaknya memiliki kebiasaan buruk mungkin saja memiliki hati yang jauh lebih tulus dan ikhlas dibandingkan dengan mereka yang terlihat sempurna. Lebih jauh lagi, amalan seseorang yang kita anggap “buruk” bisa jadi lebih mulia di mata Tuhan daripada amalan kita sendiri.