Lebaran 2025 Kapan? Kemenag Gelar Sidang Isbat, Ini Prediksi Tanggalnya!
Jumat, 21 Maret 2025 - 09:30 WIB
Sumber :
- Dok. Kemenag
- Hisab (Perhitungan Astronomi)
Secara astronomi, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB.
Posisi hilal saat matahari terbenam diperkirakan berada antara -3° di Papua hingga -1° di Aceh. - Rukyat (Observasi Hilal di Lapangan)
Data hisab akan dikonfirmasi melalui pengamatan hilal langsung (rukyat) di berbagai lokasi di Indonesia.
Jika hilal terlihat, maka Lebaran 2025 akan jatuh keesokan harinya. Jika tidak terlihat, maka puasa Ramadan digenapkan menjadi 30 hari.
"Data-data astronomi ini akan diverifikasi melalui mekanisme rukyat," tegas Abu Rokhmad.
Makna Rukyat: Antara Tradisi dan Sains
Dimensi Ibadah (Ta'abbudi)
- Rukyat adalah sunnah Nabi Muhammad SAW yang telah dilakukan sejak dulu untuk menentukan awal dan akhir puasa Ramadan.
- Fatwa MUI menegaskan bahwa penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah wajib menggunakan metode hisab dan rukyat.
Dimensi Keilmuan
- Rukyat berfungsi untuk mengonfirmasi hasil perhitungan hisab dan astronomi.
- Dengan demikian, keputusan yang diambil memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Halaman Selanjutnya
Proses Sidang Isbat: Tahapan Penetapan Lebaran 2025