Gengsi iPhone? Anak Muda, Yuk, Sadar Diri! Nilai Diri Tidak Ditentukan oleh Gadget!

Gadget – Di era digital ini, kepemilikan iPhone seakan menjadi simbol status sosial bagi sebagian anak muda.

Tak jarang, mereka terjebak dalam gengsi semu dan merasa rendah diri jika tidak memiliki iPhone terbaru. Fenomena ini tentu memprihatinkan dan perlu dikaji lebih dalam.

Sebuah contoh baru-baru ini, China sedang dihebohkan dengan sebuah video viral yang menampilkan seorang ayah berlutut di jalanan. Bukannya sedang berdoa, sang ayah justru terlihat tertunduk malu usai dimarahi anaknya.

 Rupanya, kemarahan sang anak dipicu karena ketidakmampuan sang ayah membelikannya iPhone.

Video ini pertama kali direkam oleh seorang pejalan kaki bernama Zhong di Taiyuan, Provinsi Shanxi, pada 4 Mei 2024. Menurut Zhong, ia tak sengaja mendengar perdebatan antara ayah dan anak tersebut.

Sang anak berteriak kepada ayahnya, "Teman-teman saya dibelikan iPhone oleh orang tua mereka. Kenapa ayah tidak punya uang?"



Seorang Ayah Berlutut karena Anak Marah Tak Dibelikan iPhone

Photo :

• scmp.com

Akar Permasalahan

Gengsi iPhone pada anak muda dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, pengaruh media sosial. Platform digital seperti Instagram, TikTok, dan YouTube dibanjiri konten yang menampilkan gaya hidup glamor dengan iPhone sebagai salah satu atributnya. Hal ini dapat memicu rasa ingin memiliki dan takut tertinggal (FOMO) pada anak muda.

Kedua, tekanan sosial. Di lingkungan pertemanan, kepemilikan iPhone sering menjadi bahan perbincangan dan bahkan perbandingan. Hal ini dapat membuat anak muda merasa tidak diterima jika mereka tidak memiliki iPhone.

Ketiga, kurangnya edukasi tentang nilai-nilai yang sesungguhnya. Anak muda perlu memahami bahwa nilai seseorang tidak ditentukan oleh barang yang mereka miliki. Kebaikan hati, kecerdasan, dan bakat jauh lebih penting dan patut dibanggakan.

Dampak Negatif

Gengsi iPhone dapat membawa dampak negatif bagi anak muda, baik secara mental maupun finansial. Secara mental, mereka dapat mengalami kecemasan, depresi, dan krisis identitas. Tekanan untuk memiliki iPhone terbaru dapat membuat mereka terjebak dalam hutang atau melakukan tindakan yang tidak terpuji.

Secara finansial, gengsi iPhone dapat menguras dompet mereka dan orang tua. Uang yang seharusnya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti pendidikan atau pengembangan diri, justru dihamburkan untuk membeli gadget yang tidak esensial.

Melawan Gengsi iPhone