5 Hal yang Bikin Netizen Ragu Pakai Aplikasi My Pertamina
- Foto: Gadgetdiva.id
Gadget - Sebagai satu-satunya produsen perbensinan di Indonesia, Pertamina merasa berhak untuk melakukan apa saja, termasuk 'memaksa' pengguna untuk memanfaatkan aplikasi saat membeli bahan bakar kendaraan. Aplikasi itu dinamakan My Pertamina.
Baru-baru ini, Pertamina telah resmi mengumumkan bahwa konsumen harus menggunakan aplikasi My Pertamina melalui ponselnya untuk membeli bahan bakar bersubsidi, yakni Pertalite dan Solar. Namun hal ini rupanya menimbulkan pro kontra. Banyak netizen yang merasa keberatan, padahal kebijakan ini akan berlaku mulai 1 Juli mendatang.
Setidaknya ada beberapa hal yang membuat netizen keberatan dan ragu menggunakan aplikasi My pertamina, yakni:
1. Promosi pakai desain template yang tidak diubah
Saat kebijakan tersebut sudah digaungkan beberapa hari lalu, netizen sudah mulai riuh. DI saat yang bersamaan, tersebar sebuah foto yang menunjukkan gambar promosi aplikasi My Pertamina. Sayangnya, dalam gambar tersebut, tertulis 'Lorem Ipsum consectetuer'.
Usut punya usut, kata-kata tersebut adalah template yang selalu digunakan oleh para desainer grafis saat membuat promosi. Rupanya pihak Pertamina lupa mengubah kata-kata tersebut. Poster itu pun mendadak viral di dunia maya dan menjadi tertawaan netizen. Mereka terlihat ragu akan kecanggihan aplikasi tersebut.
2. Rating di Playstore cuma Bintang 1
Walau telah diunduh lebih dari sejuta kali, rating aplikasi My Pertamina ternyata masih di angka 1,3. Pertamina seperti terburu-buru membuat aplikasi ini. Dalam unggahan di PlayStore, banyak pengguna yang memberikan ulasan buruk. Bahkan banyak dari mereka yang menyematkan bintang 1 pada aplikasi My Pertamina. Padahal aplikasi itu akan digunakan dalam satu hari ke depan. Rating buruk akan berujung pada penghapusan aplikasi di PlayStore oleh Google.
3. Katanya Tak Boleh Aktifkan Ponsel saat di SPBU
Penggunaan ponsel di tempat pengisian bahan bakar atau SPBU memang masih menjadi pro kontra. Banyak yang terlanjur takut menggunakan ponsel di SPBU karena dikhawatirkan bisa menimbulkan ledakan saat radiasi ponsel bertemu dengan gas bahan bakar. Inilah yang kemudian membuat netizen semakin ragu dan menganggap keputusa tersebut terburu-buru.
4. Ga Semua Orang Punya Ponsel
Memang penetrasi smartphone sudah semakin tinggi di Indonesia, namun masih banyak juga warga di luar Jakarta yang menggunakan ponsel fitur, alias tidak bisa mengakses internet atau memiliki layar kecil dan tak bisa mengunduh aplikasi. Hal ini menjadi pertanyaan bagi netizen yang menganggap kebijakan menggunakan aplikasi My Pertamina dianggap tidak adil bagi konsumen lain yang tidak memiliki ponsel.
5. Ga Semua Orang Punya Akses Internet
Pengguna internet di Indonesia juga sudah banyak, namun masih ada juga blankspot atau wilayah yang belum bisa terselimuti 3G, apalagi 4G. Apalagi dikabarkan masih banyak pengguna yang mengandalkan ponsel hanya untuk menelepon dan mengirim pesan teks/SMS.