Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan Jika Terjebak Ransomware

Ilustrasi hacker
Sumber :
  • Unsplash.com

Gadget -- Ransomware telah mengalami perkembangan pesat dalam lima tahun terakhir, dari ancaman terhadap komputer individu menjadi ancaman serius bagi jaringan perusahaan dan nasional. Para penjahat siber kini menargetkan korban dalam skala besar, menyebabkan dampak yang lebih signifikan pada organisasi.

Bukan Hanya Pusat Data Nasional, Ini Daftar Korban Ransomware Brain Cipher!

Menurut data terbaru dari Kaspersky, hampir 300.000 serangan ransomware berhasil diblokir di kawasan Asia Tenggara pada tahun lalu. Di Indonesia, Kaspersky berhasil menghentikan 97.226 upaya serangan, menunjukkan betapa seriusnya ancaman ini bagi keamanan siber nasional.

Baru-baru ini, dugaan upaya serangan ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) telah meningkatkan kekhawatiran akan keamanan siber. PDN merupakan kumpulan pusat data yang digunakan oleh instansi pusat dan pemerintah daerah, saling terhubung satu sama lain, membuatnya menjadi target menarik bagi penjahat siber.

Cara Mengecek Ponselmu Terlacak Pinjol Ilegal Atau Tidak

Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, menekankan bahwa organisasi harus menyadari dampak nyata dari setiap serangan ransomware, baik secara finansial maupun reputasi. "Dengan munculnya kembali insiden siber ransomware yang menyasar lembaga-lembaga penting dalam negeri, terbukti bahwa pelaku di baliknya semakin memfokuskan sasarannya," ujarnya.

Untuk melindungi institusi dari serangan ransomware, penting bagi dunia usaha untuk mengadopsi teknologi keamanan siber yang efektif. Kaspersky percaya bahwa pertukaran intelijen antara institusi publik dan swasta, pengembangan undang-undang yang relevan, dan kolaborasi erat dapat meningkatkan pertahanan siber suatu negara.

Pusat Data Nasional Diserang Hacker, Pelaku Minta Tebusan 8 Juta Dolar AS!

Berikut adalah beberapa rekomendasi dari para ahli Kaspersky untuk melindungi diri Anda dan bisnis Anda dari serangan ransomware:

Pertama, hindari mengekspos layanan desktop/manajemen jarak jauh (seperti RDP, MSSQL, dll.) ke jaringan publik kecuali benar-benar diperlukan. Selalu gunakan kata sandi yang kuat, otentikasi dua faktor, dan aturan firewall untuk jaringan tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title