Simak Fakta Sistem Kelas Sosial di Yunani dan Romawi Kuno!
Rabu, 7 Agustus 2024 - 21:58 WIB
Sumber :
- DoBytiDesign
Gadget – Sistem kelas sosial di Yunani dan Romawi Kuno, meskipun mengalami perubahan seiring waktu, memiliki pembagian dasar yang serupa. Di kedua peradaban tersebut, terdapat kelompok orang merdeka, mantan budak, orang asing, dan perempuan yang terbagi dalam stratifikasi sosial yang kompleks.
Namun, hanya beberapa kelompok yang diakui sebagai warga negara dengan hak dan privilese yang berbeda.
Sistem Kelas Sosial di Yunani Kuno
- Budak: Golongan terendah dalam hierarki sosial, tidak memiliki hak dan diperlakukan sebagai harta benda.
- Mantan budak (Metik): Budak yang telah dibebaskan, memiliki beberapa hak terbatas, namun masih dianggap inferior dibandingkan warga negara.
- Metik: Orang asing yang tinggal di Athena secara permanen, dapat berpartisipasi dalam perdagangan dan kegiatan ekonomi, namun tidak memiliki hak politik penuh.
- Warga negara: Golongan elit yang memiliki hak politik dan sosial penuh, termasuk hak untuk memilih, menjabat, dan memiliki tanah.
- Perempuan: Meskipun merupakan bagian dari keluarga, perempuan tidak memiliki hak politik atau hukum yang independen. Mereka tunduk pada laki-laki dalam keluarga, baik ayah, suami, atau saudara laki-laki.
Sistem Kelas Sosial di Romawi Kuno
- Budak: Sama seperti di Athena, budak di Romawi tidak memiliki hak dan diperlakukan sebagai properti.
- Mantan budak (Libertini): Budak yang telah dibebaskan, memiliki beberapa hak terbatas, namun masih dianggap inferior dibandingkan warga negara.
- Plebeian: Golongan rakyat jelata yang terdiri dari petani, pengrajin, dan pedagang. Awalnya tidak memiliki hak politik, namun seiring waktu mereka memperoleh beberapa hak dan kebebasan.
- Patrisian: Golongan bangsawan yang memiliki hak politik dan sosial penuh, termasuk hak untuk memilih, menjabat, dan memiliki tanah.
Persamaan dan Perbedaan Sistem Kelas Sosial
Halaman Selanjutnya
Baik di Yunani maupun Romawi Kuno, sistem kelas sosial didasarkan pada status kewarganegaraan, kekayaan, dan profesi. Budak berada di posisi terendah, sedangkan warga negara dan bangsawan memiliki hak dan privilese yang lebih tinggi.