Suami Maudy Ayunda Jadi COO di Perusahaan Crypto Exchange
- Reku
Sebelum meluncurkan Reku, Co-founder dan CEO Sumardi Fung, bersama Chief Compliance Officer Robby, bekerja di bidang perdagangan berjangka sejak 2005 sampai dengan 2017.
Sumardi menjelaskan jika bukan rahasia lagi mata uang kripto telah melonjak di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun terdapat beberapa kemunduran ekonomi makro, seperti pandemi dan resesi 2022, permintaan lokal tetap tangguh. Masih banyak masalah yang dihadapi oleh para pengguna mata uang kripto di Indonesia.
"Hingga saat ini, mata uang kripto adalah kelas aset yang rumit untuk dipahami. Untuk masuk ke dalamnya, orang Indonesia harus memiliki panduan dan kepercayaan yang cukup pada platform yang mereka gunakan pada tingkat dasar. Kami bertujuan untuk membantu mereka mencapai hal tersebut dengan Reku, dan menawarkan mereka perlindungan semaksimal mungkin sebelum membiarkan mereka membeli dan menjual dengan murah dan aman di platform," kata Sumardi.
Robby menambahkan, kepatuhan terhadap BAPPEBTI dan keamanan pengguna dimasukkan ke dalam setiap fitur dan pengalaman pengguna di Reku. Filosofi Reku adalah keamanan dan keramahan pengguna yang maksimal.
"Kami mempertahankan pasar yang sepenuhnya adil dan transparan, yang tidak selalu terjadi di platform lain. Karena sektor mata uang kripto masih berlangsung di sini, kami percaya bahwa penting bagi konsumen untuk mendapat perlindungan pada tingkat yang sama seperti mereka berada di sektor dan pasar yang lebih maju," ujar Robby.
Suntikan Dana Seri A USD11 Juta
Baru-baru ini, platform pertukaran dan pasar kripto yang berbasis di Indonesia Reku (sebelumnya Rekeningku.com) memperoleh pendanaan seri A senilai US$ 11 juta, dipimpin oleh AC Ventures (ACV), dengan partisipasi dari Coinbase Ventures dan Skystar Capital.