Terungkap Fakta Mengejutkan! Oknum Komdigi Lindungi Ribuan Situs Judi Online

Staf Komdigi Lindungi 1000 Situs Judi Online
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

GadgetPolda Metro Jaya kembali mengungkap skandal besar. Kali ini, sejumlah oknum di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) diduga melindungi 1.000 situs judi online dari pemblokiran demi keuntungan pribadi.

iPhone 16 dan Google Pixel Resmi Diblokir, Ini 7 Poin Penting yang Harus Kamu Tahu!

Kasus ini berhasil mencuat setelah polisi menggerebek kantor satelit yang berada di Ruko Rose Garden 5, Grand Galaxy City, Bekasi, Jawa Barat, pada 1 November 2024. Diduga, delapan admin dan operator di kantor tersebut berperan aktif dalam menjaga situs-situs ilegal tetap beroperasi.

Lebih dari sekadar pelanggaran, tindakan ini mengguncang kepercayaan publik terhadap Komdigi. Lembaga yang semestinya menjaga keamanan dunia maya justru tersandung isu penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh stafnya sendiri. Hal ini tentu membuka mata publik akan adanya praktik ilegal di balik layar.

Dugaan 1.000 Situs Judi Online Dilindungi

Pengakuan Pegawai Komdigi: Lindungi 1.000 Situs Judi Online, Dapat  Rp8,5 Juta untuk 1 Situs

Dari total sekitar 5.000 situs judi online yang dilaporkan, hanya sekitar 4.000 situs yang diambil tindakan pemblokiran. Sisanya, yang berjumlah sekitar 1.000 situs, justru dijaga agar tetap beroperasi tanpa hambatan.

Menurut keterangan tersangka yang diamankan polisi, para oknum menerima kompensasi sebesar Rp 8,5 juta per situs setiap bulan. Jumlah ini secara keseluruhan menghasilkan penghasilan fantastis hingga Rp 8,5 miliar setiap bulannya.

Polisi Tetapkan 11 Tersangka Skandal Judi Online, Termasuk Oknum Komdigi

Praktik “pembinaan” situs-situs judi ini disebut-sebut dilakukan dengan tujuan untuk melindungi situs-situs tertentu dari pemblokiran yang seharusnya diberlakukan oleh Komdigi. Dalam pengakuannya, tersangka menjelaskan bahwa situs-situs tersebut dijaga agar tidak dilaporkan atau terdeteksi oleh sistem pemblokiran.

Operasi Satelit di Bekasi dan Peran Para Oknum

Polda Metro Jaya mendalami peran para oknum yang terlibat dalam melancarkan operasi ilegal ini. Kantor satelit di Bekasi menjadi pusat operasi mereka, dengan delapan admin dan operator yang bertugas menjaga situs-situs tersebut tetap aktif.

Masing-masing admin menerima gaji sebesar Rp 5 juta per bulan sebagai kompensasi atas peran mereka dalam melancarkan operasional situs-situs judi online.

Lebih jauh lagi, dugaan keterlibatan seorang staf ahli Komdigi menambah beratnya tuduhan terhadap lembaga tersebut.

Sepuluh pegawai Komdigi, bersama staf ahli ini, kini harus mempertanggungjawabkan tindakan mereka. Polisi berkomitmen untuk menggali lebih dalam mengenai kemungkinan adanya jaringan yang lebih luas dalam skandal ini.

Mencoreng Kepercayaan Publik Terhadap Komdigi

Keterlibatan oknum Komdigi dalam kasus ini menciptakan keresahan di masyarakat. Sebagai lembaga yang memiliki tugas utama untuk memblokir konten ilegal di dunia maya, tindakan yang dilakukan oleh beberapa oknumnya justru bertolak belakang dengan visi lembaga tersebut. Kasus ini tidak hanya berdampak negatif pada Komdigi, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Kehadiran oknum yang diduga memanfaatkan jabatan mereka untuk keuntungan pribadi melalui praktik perlindungan terhadap situs judi online membuka ruang besar bagi masyarakat untuk mempertanyakan integritas lembaga-lembaga publik.

Terlebih lagi, nilai ekonomi yang dihasilkan dari skandal ini cukup besar, hingga mencapai miliaran rupiah per bulan, menunjukkan adanya pelanggaran serius.

Penyelidikan Lebih Lanjut oleh Polda Metro Jaya

Polda Metro Jaya menegaskan bahwa penyidikan kasus ini masih berlangsung. Mereka bertekad mengungkap secara menyeluruh jaringan yang terlibat dalam skandal ini, termasuk pihak-pihak yang mungkin turut berperan dalam memfasilitasi operasional situs judi online.

Polisi juga akan mengevaluasi lebih jauh mengenai dugaan keterlibatan pihak-pihak lain yang berpotensi memiliki peran dalam mendukung berjalannya situs-situs tersebut.

Kasus ini menjadi bukti nyata bahwa pengawasan ketat dan integritas lembaga sangatlah penting dalam menjaga keamanan dunia maya. Polda Metro Jaya berkomitmen untuk memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku dan memberikan kepastian hukum bagi masyarakat.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget