Kronologi Gugatan Black Widow Scarlett Johansson Terhadap OpenAI

Gadget – Scarlett Johansson, pemeran Black Widow di Marvel Cinematic Universe, mengungkapkan bahwa OpenAI pernah meminta izin untuk menggunakan suaranya di platform chatbot mereka, ChatGPT. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Johansson.

Terlepas dari penolakan tersebut, Johansson merasa suaranya tetap digunakan di ChatGPT, khususnya pada fitur asisten AI yang dikenal dengan nama "Sky". Suara Sky dinilai Johansson memiliki kemiripan yang mencolok dengan suaranya.

Sanggahan OpenAI dan Tindakan Johansson

Menanggapi tudingan Johansson, OpenAI menyangkal telah meniru suaranya.

Pihak OpenAI menyatakan bahwa mereka menggunakan suara dari aktris lain untuk mengisi suara Sky.

Meskipun demikian, Johansson tidak puas dengan penjelasan OpenAI. Ia pun memilih jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini.

Johansson mengirim dua surat kepada OpenAI untuk menuntut penjelasan atas kemiripan suara Sky dengan suaranya.

Pengakuan Kekaguman dan Penghentian Sementara Fitur

Di sisi lain, CEO OpenAI, Sam Altman, mengaku sangat mengagumi karya Johansson. Ia bahkan menyebut film "Her", di mana Johansson menjadi pengisi suara asisten AI, sebagai film favoritnya.

Meskipun demikian, Altman tetap menegaskan bahwa suara yang digunakan di ChatGPT 4.0 bukanlah suara Johansson dan tidak bermaksud untuk menirunya.

OpenAI telah mempekerjakan aktris pengisi suara lain untuk mengisi suara Sky sebelum menghubungi Johansson.

Sebagai bentuk penghormatan kepada Johansson, OpenAI memutuskan untuk menghentikan sementara penggunaan suara Sky di produk mereka. OpenAI juga meminta maaf kepada Johansson atas kurangnya komunikasi yang baik dalam hal ini.

Fitur Baru ChatGPT dan Model GPT-4o

Kasus ini muncul di tengah peluncuran deretan fitur baru di ChatGPT oleh OpenAI. Salah satu fitur yang menarik perhatian adalah asisten suara yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan ChatGPT secara langsung, layaknya di film "Her".

Fitur-fitur baru ini dimungkinkan oleh model kecerdasan buatan (AI) generatif terbaru bernama GPT-4o. Huruf "o" di belakangnya merupakan singkatan dari "omni", yang mengacu pada kemampuan model AI ini untuk memahami teks, ucapan, dan gambar.

"GPT-4o dapat berpikir menggunakan suara, teks, dan gambar," jelas Murati, perwakilan OpenAI, dalam presentasinya.

Kasus gugatan Johansson terhadap OpenAI ini menjadi sorotan penting dalam perkembangan teknologi AI. Perdebatan tentang penggunaan suara dan identitas dalam teknologi AI perlu terus didiskusikan dan dicari solusinya agar tercipta keseimbangan antara kemajuan teknologi dan hak individu.