Sejarah Awal Mula Julius Caesar Menjadi Diktator Romawi Kuno
- youtube
Kecemerlangan taktik medan perang dan kemauannya untuk berperang membuat Caesar mendapatkan rasa hormat dan kesetiaan dari prajuritnya. Namun, hal ini juga menimbulkan kecemburuan dari Pompey, mantan sekutu politiknya. Ketika pendukung Pompey di Senat Romawi menuntut agar Caesar membubarkan pasukannya dan kembali ke Roma sebagai warga sipil, Caesar menolak.
Pada tahun 49 SM, Caesar dengan berani memimpin legiunnya menyeberangi Sungai Rubicon, memicu perang saudara. Pertempuran antara pasukan Caesar dan Pompey berlangsung di berbagai wilayah, termasuk Spanyol, Yunani, dan Afrika Utara.
Meskipun kalah jumlah, legiun Caesar mengalahkan pasukan Pompey dalam pertempuran menentukan di Pharsalus, Yunani, pada tahun 48 SM. Pompey melarikan diri ke Mesir, tetapi dibunuh atas perintah firaun Ptolemy XIII sebelum berhasil mendarat.
Caesar kemudian terlibat dalam perang saudara di Mesir, mendukung Cleopatra VII melawan Ptolemy XIII. Setelah memenangkan Pertempuran Sungai Nil pada awal tahun 47 SM, Caesar mengangkat Cleopatra sebagai ratu Mesir bersama saudara tirinya yang berusia 12 tahun, Ptolemy XIV.
Kisah asmara antara Caesar dan Cleopatra juga menjadi legenda. Menurut sejarawan kuno Plutarch, Cleopatra diselundupkan ke dalam istana tempat Caesar tinggal dengan cara dibawa dalam karung linen. Pasangan tersebut memulai hubungan cinta saat terkepung di istana selama enam bulan.
Cleopatra kemudian melahirkan seorang anak laki-laki yang diyakini sebagai putra Caesar, yang diberi nama Ptolemeus XV atau dikenal sebagai Caesarion.