Apple Sebut Ada Kerentanan di iPhone, iPad Sampai Mac

Apple Store
Sumber :
  • Foto: Pixabay

Gadget – Apple mengungkapkan adanya kerentanan serius yang ada di dalam perangkat mereka. Hal ini terungkap dalam dua laporan keamanan yang dikeluarkan baru-baru ini. Kerentanan itu menghantui para pengguna iPhone, iPad sampai Mac.

Aplikasi iOS Mood.camera Menghadirkan Pengalaman Fotografi Analog

Dilansir melalui NBC News, Selasa, 23 Agustus 2022, Apple menyebut jika kerentanan itu berpotensi memberikan akses kepada hacker atau oknum jahat untuk bisa mengambil alih perangkat pengguna dan mendapakan kendali penuh.

"Kerentanan yang dimaksud oleh Apple adalah kemampuan hacker yang bisa mendapatkan akses penuh sebagai admin dari perangkat tersebut. Hacker bisa saja bertindak sebagai pengguna perangkat, bertindak seolah-olah seperti sebagai pemilik perangkat. Dari situ tidak menutup kemungkinan jika mereka bisa melakukan apa saja terhadap perangkat yang diincar," ujar CEO of SocialProof Security, Rachel Tobac.

Apple Mulai Hapus WhatsApp dari AppStore di China

Rachel pun menyarankan para pengguna untuk melakukan pembaharuan software perangkat Apple yang dimiliki. Utamanya, kata rachel, adalah perangkat iPhone 6s dan di atasnya. Sedangkan untuk iPad ada beberapa model yang terdampak seperti iPad generasi ke-5 dan di atasnya, semua varian iPad Pro sampai iPad Air 2.

iPhone 6s

Photo :
  • Foto: Pixabay
iPad Air 12,9 Inci Siap Guncang Pasar dengan Layar Mini LED

Selain iPhone dan iPad, komputer Mac juga terdampak, khususnya yang masih menggunakan sistem operasi MacOS Monterey. Bahkan, beberapa model iPod juga terdampak kerentanan yang sama.

Sayangnya, Apple tidak memberikan laporan detil mengenai bagaimana, dimana dan siapa yang menemukan kerentanan tersebut. Apple hanya menyebutkan hal tersebut ditemukan oleh peneliti anonim.

Namun banyak orang yang yakin jika hal ini merupakan hasil kerjaan perusahaan spyware komersial seperti NSO Group asal Israel. Mereka memang dikenal karena mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan kelemahan tersebut. Tak hanya itu, mereka kerap mengeksploitasi dalam malware yang secara diam-diam menginfeksi smartphone target, menyedot konten mereka, dan mengawasi target secara real time.

NSO Group telah masuk daftar hitam oleh Departemen Perdagangan AS. Spyware-nya diketahui telah digunakan di Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin terhadap jurnalis, pembelot, dan aktivis hak asasi manusia.

Peneliti keamanan Will Strafach mengatakan dia tidak melihat analisis teknis dari kerentanan yang baru saja ditambal Apple. Perusahaan sebelumnya telah mengakui kelemahan serius yang serupa dan, dalam apa yang diperkirakan Strafach mungkin selusin kali, telah mencatat bahwa mereka mengetahui laporan bahwa lubang keamanan semacam itu telah dieksploitasi.