Fenomena "Brain Rot": Konsumsi Konten Receh Bisa Merusak Fungsi Otak!

Senin, 30 Desember 2024 - 06:00 WIB

Oleh :

Olin Sianturi

Sumber :

Dok. Spiegel

Gadget – Istilah "brain rot" kini menjadi topik hangat, terutama di kalangan Generasi Alpha. Fenomena ini merujuk pada kemerosotan kemampuan otak akibat terlalu sering mengonsumsi konten receh di media sosial.

Fenomena yang Mengkhawatirkan

Para peneliti dari Oxford University Press mencatat bahwa "brain rot" menjadi salah satu kekhawatiran besar pada tahun 2024. Dampaknya tidak hanya merugikan secara individu, tetapi juga memengaruhi masyarakat secara kolektif.

Dampak Buruk Konsumsi Konten Receh

Apa Itu Neuroplastisitas?

Neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk mengubah struktur dan fungsinya sebagai respons terhadap berbagai rangsangan. Dengan kata lain, otak dapat memulihkan diri jika diberikan stimulasi yang tepat.

Sebagai contoh, mengurangi konsumsi konten berkualitas rendah dan menggantinya dengan aktivitas yang melibatkan kreativitas atau belajar hal baru dapat membantu otak kembali ke kondisi optimal. Aktivitas seperti membaca buku, bermain alat musik, atau bahkan berdiskusi tentang isu-isu penting bisa menjadi langkah awal.

Cara Menghindari "Brain Rot"

Untuk mencegah terjadinya brain rot, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

Batasi Waktu di Media Sosial
Gunakan media sosial dengan bijak, misalnya dengan menetapkan waktu maksimal setiap harinya.
Konsumsi Konten Berkualitas
Pilihlah konten yang memberikan nilai tambah, seperti edukasi atau motivasi, daripada konten receh yang tidak memiliki manfaat jangka panjang.
Latih Otak Secara Aktif
Cobalah berbagai aktivitas yang dapat melatih otak, seperti bermain puzzle, mempelajari bahasa baru, atau berolahraga.
Jaga Pola Hidup Sehat
Tidur cukup, konsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga dapat mendukung kesehatan otak.
Kurangi Multitasking Digital
Berhentilah melakukan banyak aktivitas digital secara bersamaan, seperti menonton video sambil membaca berita atau chatting. Fokus pada satu hal dalam satu waktu.

Masa Depan Generasi Digital

Generasi Alpha dan Gen Z adalah generasi yang lahir di era digital. Mereka tumbuh dengan akses mudah ke media sosial dan internet. Oleh karena itu, pendidikan tentang literasi digital menjadi sangat penting untuk menghindari dampak negatif seperti brain rot.

Penting bagi masyarakat, terutama orang tua dan pendidik, untuk memberikan panduan kepada generasi muda dalam menggunakan teknologi. Dengan begitu, mereka dapat memanfaatkan dunia digital tanpa harus terjebak dalam konsumsi konten yang tidak bermanfaat.