Sepanjang 2023 Terdapat 50 Juta Ancaman Siber di RI
- ilustrasi
Kaspersky menyatakan bahwa cacing dan virus file adalah penyebab utama dari sebagian besar insiden tersebut. Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang menyebar melalui drive USB, CD, dan DVD yang dapat dilepas, serta metode offline lainnya.
Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, menyatakan bahwa konsep utama di balik keamanan BYOD yang tepat adalah perlunya memperlakukan perangkat pribadi dengan cara yang sama seperti perangkat perusahaan.
Dia juga mengatakan bahwa laptop dan ponsel cerdas yang digunakan di luar lingkungan perusahaan harus dilindungi dengan baik, seperti halnya perangkat yang berada di belakang firewall dan solusi perlindungan jaringan di kantor.
Oleh karena itu, menurutnya, organisasi perlu membuat kebijakan keamanan yang dapat diterapkan pada semua perangkat, apa pun platformnya, karena rangkaian keamanan bisnis tradisional tidak cukup untuk melindungi ponsel cerdas dan tablet.
"Kami juga mengajak organisasi untuk berbagi intelijen antara lembaga publik dan swasta, mengembangkan regulasi yang relevan, serta melanjutkan kolaborasi erat dalam keamanan siber dan meningkatkan kemampuan respons cepat," kata Yeo.
Bagaimana cara mengantisipasi keamanan siber organisasi di era digital?
Kaspersky menunjukkan ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, memberikan pelatihan kepada semua staf, di luar departemen IT, untuk membangun budaya keamanan siber di seluruh perusahaan.