Rumor Kehadiran Jaringan 6G: Apakah Kecepatannya Seperti Starlink?

Rumor Kehadiran Jaringan 6G: Apakah Kecepatannya Seperti Starlink?
Sumber :
  • Istimewa

Gadget – Kehadiran jaringan 6G di Indonesia bukan lagi sekadar rumor. Namun, untuk mewujudkan jaringan internet 6G di tanah air, Indonesia masih harus mengatasi sejumlah tantangan. Lalu, apa saja keunggulan dari jaringan 6G ini?

Starlink Mini Portable : Produk Baru SpaceX Cuma 10 Jutaan!

Sebagaimana pernah dibahas oleh Okezone Techno, jaringan 6G menawarkan kecepatan dan efisiensi yang jauh lebih baik dibandingkan jaringan sebelumnya, termasuk 5G yang saat ini masih belum merata di Indonesia.

Dengan kemajuan zaman, kebutuhan akan internet cepat semakin krusial. Perkembangan kecerdasan buatan (AI), jumlah perangkat yang terhubung dalam ekosistem, perangkat Internet of Things (IoT), hingga kendaraan otonom, semuanya bergantung pada kecepatan dan stabilitas konektivitas internet.

Mengapa 6G?

5 Cara Meningkatkan Kecepatan WiFi untuk Atasi Koneksi Lemot!

Inilah yang mendorong banyak produsen elektronik seperti Apple, Samsung, Huawei, Nokia, Xiaomi, dan lainnya, terus berinovasi menuju jaringan 6G. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura diperkirakan akan mulai menggunakan jaringan ini pada 2030.

Bahkan, Korea Selatan cukup percaya diri untuk meluncurkan jaringan 6G pada tahun 2028. Tujuannya adalah memperkuat rantai pasokan jaringan dan perangkat lunak.

Smartphone Bakal Semakin Canggih, MediaTek Rilis Chipset Baru, SoC Dimensity 9300+

Pada awal 2023, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan TIK Korea Selatan sedang melakukan studi kelayakan untuk proyek penelitian dan pengembangan teknologi inti 6G senilai Rp730 miliar. Proyek ini juga bertujuan mendorong perusahaan-perusahaan lokal untuk memproduksi bahan, suku cadang, dan peralatan guna mendukung teknologi 6G di dalam negeri.

Selain itu, mereka berencana mengembangkan radio terdistribusi (RAN) terbuka yang kompatibel dengan perangkat seluler apapun.

Keistimewaan Jaringan 6G

Jaringan 6G mampu menyediakan kapasitas yang lebih tinggi dengan latensi yang jauh lebih rendah dibandingkan 4G atau 5G. Tingkat kapasitas dan latensi ini akan mendukung konektivitas nirkabel, kognisi, penginderaan, dan pencitraan.

Cara kerja jaringan 6G adalah dengan menggunakan frekuensi yang berbeda untuk mengukur penyerapan dan menyesuaikan frekuensi yang sesuai. Hal ini terjadi ketika atom dan molekul memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik.

Jaringan 6G dioperasikan menggunakan akses radio terdistribusi (RAN) dan spektrum terahertz (THz) yang lebih tinggi, yang memungkinkan peningkatan pembagian spektrum untuk setiap perangkat.

Dengan jaringan 6G, titik akses akan mampu melayani banyak akses ganda pembagian frekuensi orthogonal secara bersamaan. Teknologi 6G juga sangat membantu infrastruktur komputasi dengan lebih baik, baik dalam hal penyimpanan, pemrosesan, maupun berbagi data.

Sampai saat ini, belum ada yang tahu persis seberapa cepat 6G akan bekerja karena semua pengujian saat ini dilakukan dengan teknologi yang belum terstandardisasi. Namun, pada Februari 2023, sebuah penelitian di China mengklaim telah mentransmisikan data dengan kecepatan 1 Tbps dalam jarak 1 kilometer. Kecepatan ini masing-masing 20 dan 100 kali lebih tinggi dari kecepatan puncak 5G secara teoritis.

Tantangan di Indonesia

Indonesia sendiri masih dalam tahap awal mengembangkan jaringan 6G, yakni melakukan berbagai penelitian dan pengembangan. Meski diharapkan bisa meluncur pada 2030 mendatang, masih banyak tantangan yang harus dilalui, mulai dari ketersediaan frekuensi radio yang tidak cukup, keamanan jaringan, hingga investasi besar untuk membangun jaringan 6G.

Selain itu, Indonesia perlu memperkuat infrastruktur teknologi dan memastikan ketersediaan perangkat yang kompatibel dengan jaringan 6G. Tantangan lainnya adalah mengedukasi masyarakat dan memastikan regulasi yang mendukung pengembangan teknologi ini.

Kesimpulan

Jaringan 6G menawarkan potensi besar untuk merevolusi cara kita terhubung dan berkomunikasi. Dengan kecepatan super dan efisiensi tinggi, teknologi ini akan mendukung berbagai aplikasi maju seperti AI, IoT, dan kendaraan otonom.

Namun, untuk mengadopsi jaringan ini, Indonesia harus mengatasi berbagai tantangan yang ada, mulai dari infrastruktur hingga regulasi. Dengan persiapan yang matang, diharapkan Indonesia bisa mengikuti jejak negara-negara lain dalam mengimplementasikan jaringan 6G pada dekade mendatang.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget