Tak Hanya Indonesia, JD.ID Juga Tutup di Thailand
- Istimewa
Raksasa China ini telah berjuang untuk meniru kisah suksesnya di Asia Tenggara, di mana pasarnya sangat kompetitif. Sejauh ini mereka telah menginvestasikan lebih dari 10 miliar yuan untuk mendukung pertumbuhan dua usaha patungan, tetapi masih gagal bersaing dengan pemain yang lebih besar seperti Lazada dari Alibaba Group, Shopee dari Sea Ltd dan Tokopedia dari GoTo Group.
Prospek ekonomi yang suram memaksa perusahaan teknologi China memangkas biaya, dan menurunkan skala bisnis non-inti. Pada akhir November, JD.com mengumumkan akan memangkas gaji eksekutif sebanyak 20 persen, pemotongan gaji besar pertama yang diungkapkan oleh perusahaan internet China sejak pandemi dimulai.
Sedangkan JD.ID merupakan anak perusahaan dari salah satu toko online terbesar di Asia (JD.com). JD. ID menawarkan harga yang kompetitif dari sejumlah produk dalam kategori yang berbeda. Berbagai metode pembayaran dapat dipilih sehingga konsumen dapat menikmati kenyamanan berbelanja dengan lebih mudah.
Toko online tersebut beroperasi untuk pertama kalinya di Indonesia pada November 2015. Dengan mengembang misi Make The Joy Happen, JD.ID berupakan keras untuk membuktikan jika semua barang yang mereka jual adalah ori. Tidak heran jika kemudian mereka juga memiliki tagline 100% Ori.
Ternyata, JD.ID mengikuti jejak induk usahanya yang tidak hanya menyediakan toko penjualan tapi juga jasa pengiriman atau logistik. Kabarnya, jasa pengiriman yang dikelola JD.ID telah menjangkau 365 kota di tanah air.