Jelang Pemilu, Kominfo Klaim Tim Siber Besutannya Makin Canggih

- Foto: Kemenkominfo
Gadgetviva – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengaku telah siap melindungi dan menjaga ruang digita saat perhelatan pemilihan umum berlangsung nanti. Menkominfo Johnny G Plate menyebut dukungan teknologi dan tim sibernya telah ditingkatkan.
Diakui Menteri Johnny, sudah sejak lama Kominfo mendukung ruang digital yang sehat. Tidak saja pada saat penyelenggaran Pemilihan Umum, juga seluruh kehidupan di dalam ruang digital setiap saat. Maka dari itu, untuk menjaga agar pelaksanaan pemilu berlangsung dengan baik dan sehat, kominfo telah menyiapkan dukungan teknologi informasi, tim keamanan siber dan penangkal konten negatif.
Oleh karena itu, Kominfo telah melengkapi peralatan-peralatannya, menambah cyber drone dan mempunyai tim cyber security yang bekerja 24 jam sehari untuk melakukan surveillans terhadap ruang digital dan serangan siber,” jelasnya saat memberikan keterangan kepada pekerja media usai menerima Ketua KPU Hasyim Asy'ari di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, kemarin.
Lewat peningkatan kapasitas perangkat dan teknologi, Menteri Johnny mengharapkan akan dapat membantu pelacakan konten negatif dengan skema alphabetical dan numerical.
“Alphabetical dan juga numerical, jadi bisa membacanya baik huruf maupun angka. Untuk menjaga ruang digital dari serangan siber, sudah ada lintas koordinasi antarkementerian dan lembaga atau yang kita sebut dengan tim cyber respons (CSIRT),” jelasnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate
- Foto: Antara
Menkominfo menjelaskan, tim respons cepat keamanan siber itu memiliki tugas merespon seluruh serangan siber yang mengarah ke aplikasi pemerintah. Pada saat bersamaan, Menteri Johnny juga mengimbau penghentian aksi peretasan yang dilakukan karena tidak ada gunanya.
“Peretasan yang dilakukan itu tidak ada gunanya. Apabila melakukan serangan terhadap ruang digital secara khusus untuk aktivitas perekonomian masyarakat atau aktivitas sosial politik yang berkaitan dengan sirkulasi demokrasi itu tidak bermanfaat, janganlah,” imbaunya.
Secara khusus, Kementerian Kominfo juga rutin berkomunikasi dengan seluruh platform digital baik global dan lokal. Menkominfo meminta penyelenggara platform digital terus menjaga sistem keamanan dan , melengkapi dengan teknologi keamanan enkripsi yang baik, kuat serta menyiapkan tim yang dapat merespons insiden dengan cepat.
“Kami memang secara rutin berkomunikasi dengan seluruh platform digital baik global maupun lokal. Komunikasi ini terus kita bangun, agar apabila ada pelanggaran-pelanggaran (illegalities) di dalam ruang digital itu bisa direspons dengan cepat, baik untuk menghentikannya atau untuk mem-blockir-nya. Saya berharap, bentuk kerja sama kita semuanya termasuk kerja sama media untuk belajar dari pengalaman kita sebelumnya pada pemilu-pemilu berikut untuk kita cegah post truth,” tuturnya.
Menteri Johnny juga meminta kepada seluruh pihak untuk menjaga penyelenggaraan Pemilu berlangsung dengan baik, aman, dan lancar. Menurut Menkominfo dengan kerja keras KPU, koordinasi lintas kementerian/lembaga, partisipasi dan peran sektor masyarakat termasuk media, Indonesia bisa menyelenggarakan Pemilu.
“Pemilihan umum yang menggembirakan masyarakat dan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang benar-benar hebat, yang nanti akan mengantar masyarakat menuju era baru Indonesia setelah 2024,” harapnya.
Menurut Menteri Johnny, semua pihak juga harus belajar untuk memperbaiki penyelenggaraan Pemilu 2024 dan terus menjaga ruang digital denagn baik.