TikTok Suntik Modal ke Tokopedia, Bagaimana Dampaknya ke GOTO?

TikTok Suntik Modal ke Tokopedia, Bagaimana Dampaknya ke GOTO?
Sumber :
  • Istimewa

GadgetTikTok baru-baru ini membuat keputusan besar untuk menyuntik modal ke Tokopedia. Langkah ini tidak hanya mempengaruhi kedua platform tersebut, tetapi juga pasar secara keseluruhan, terutama saham GOTO.

OPPO Pad Air Kini Turun Harga: Tablet Ramping dan Bertenaga untuk Hiburan dan Produktivitas

Transisi tersebut sangatlah penting ketika membahas dampak dari perubahan besar dalam dunia bisnis dan investasi. Terlepas dari aspek teknisnya, investasi ini membawa konsekuensi besar bagi pasar dan pemain utamanya.

TikTok akan menginvestasikan sejumlah dana sebesar USD 1,5 miliar atau Rp 23,2 triliun (kurs Rp 15.486) untuk memperoleh 75% kepemilikan saham di Tokopedia. Dengan kesepakatan ini, ByteDance dan GOTO resmi menjadi terafiliasi.

AS Menyetujui Undang-Undang Larangan Tiktok, Apakah Akan Jadi Boomerang?

Sebagai salah satu startup terkemuka global, ByteDance telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat cepat.

Bahkan pada tahun 2022, perusahaan ini telah mencapai tingkat profitabilitas dengan EBITDA sebesar US$25 

Bagaimana dampaknya ke GOTO?

TikTok Mau Diblokir, China Tuduh AS Pembully

TikTok telah mengubah lanskap bisnis media sosial secara global, menggeser peran pemain lama di industri ini.

Kolaborasi antara TikTok dan Tokopedia dianggap sebagai langkah positif yang diperkirakan akan menghasilkan peningkatan pengguna bagi GOTO. 

Hal ini tidak hanya berdampak pada Tokopedia tetapi juga akan memengaruhi layanan on-demand services, GoTo Financial, GoTo Logistic, dan bidang usaha lainnya.

Kesepakatan antara TikTok Shop dan Tokopedia akan membantu GOTO dalam meningkatkan jumlah pengguna tahunan, sekaligus menggerakkan penjualan di segmen bisnis lainnya seperti logistik, pembayaran digital, dan layanan pinjaman konsumen.

Berdasarkan informasi resmi, GOTO saat ini memiliki 59,3 juta pengguna aktif setiap tahun, 15,1 juta pedagang, dan 2,6 juta mitra pengemudi.

Sementara jumlah pengguna TikTok di Indonesia mencapai 99,79 juta, menjadikannya yang terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, di luar China.

Kemitraan ini dapat mengguncang posisi pesaing GOTO di kawasan e-commerce ASEAN. "Kesepakatan ini, yang akan meluncurkan kembali TikTok Shop di Indonesia, kemungkinan akan mengganggu posisi dua e-tailer teratas di kawasan ini," ucap Nathan.

Meskipun GOTO adalah perusahaan startup dengan kas terendah di antara kompetitornya, mitra mereka, ByteDance, dikenal sebagai perusahaan yang berhasil meraih profitabilitas meskipun tumbuh dengan cepat.

Dengan mencapai tingkat profitabilitas di perusahaan induknya, TikTok & Tokopedia memiliki banyak peluang untuk mengubah pasar.

Tanda-tanda bahwa mereka akan mengganggu pasar dengan dana besar terlihat dari investasi besar yang diberikan ke Tokopedia.

Perlu diperhatikan bahwa TikTok dapat dengan mudah menambahkan investasi ke Tokopedia karena GOTO telah menerapkan klausul transaksi non-dilutif.

Ini berarti jika TikTok menyuntikkan lebih banyak modal ke Tokopedia di masa depan, kepemilikan GOTO di Tokopedia akan tetap sama tanpa terdilusi.