Di ITU, Menkominfo Sebut Konektivitas Universal, Apa Maksudnya?

Menkominfo Johnny G. Plate
Sumber :
  • foto: Istimewa

Gadget – Dalam perhelatan ITU Plenipotentiary Conference 2022 (PP 22) Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengungkap jika Indonesia bertekad dan memiliki komitmen terbaik dalam memperjuangkan capaian konektivitas universal yang bermanfaat bagi seluruh warga negara anggota International Telecommunicatiom Union (ITU). Apa itu konektivitas universal?

Data Pemilu 2024 Bocor, KPU Didesak Tanggung Jawab

Menurut Menkominfo, konektivitas universal penting di tengah dinamika dunia yang tengah menghadapi masa depan baru pemulihan pascapandemi Covid-19. Bahkan, dia menambahkan jika hal itu berarti sama dengan kontribusi pada pencapaian ITU Strategic Goals dan Connect 2030 Agenda.

“Di mana semua orang dapat memperoleh manfaat dari penggunaan internet yang produktif. Hari ini, kami bekerja menuju tujuan tersebut, karena hal ini berarti sama dengan berkontribusi pada pencapaian ITU Strategic Goals dan Connect 2030 Agenda,” jelasnya saat menyampaikan High Policy Statement Indonesia di Palace of Parliament, Bucharest, Rumania, pekan lalu.

Menkominfo Siapkan Pedoman Etika AI, Demi Targetkan Penggunaan AI Bawa Nilai Tambah

Menteri Johnny menegaskan saat ini momentum yang tepat dalam mengurangi kesenjangan digital di dunia. 

“Lonjakan penggunaan internet yang terus berlangsung, sangat penting bagi kami untuk memanfaatkan momentum ini untuk mempercepat upaya kami dalam mewujudkan dunia yang terhubung secara digital,” ujarnya

Pertumbuhan Pusat Data di Indonesia di Dukung Penuh oleh Menkominfo

Pada ITU PP-22, Menkominfo juga memaparkan perkembangan pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia dalam rangka memperkecil kesenjangan digital.

“Saat ini kami sedang menggelar kabel serat optik di darat dan bawah laut untuk menghubungkan titik-titik tulang punggung yang tidak terhubung Indonesia, di mana kami telah mengerahkan panjang 460.000 Km jaringan kabel serat optik,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia tengah menyelesaikan sekitar 65% target pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G untuk memenuhi kebutuhan ribuan desa di wilayah nonkomersial atau daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).  

“Pada kuartal kedua 2023 tahun depan, kami akan meluncurkan dua unit High Throughput Satelit Geo Earth Orbit dengan kapasitas 150 Gbps untuk mendukung akses internet di lebih dari 150.000 fasilitas umum di daerah 3T,” tutur Menteri Johnny.

Dengan pembangunan infrastruktur TIK secara besar-besaran, Menkominfo mengharapkan inisiatif Indonesia dapat berkontribusi memudahkan akses bagi 2,7 Miliar manusia yang belum terhubung internet.

“Harapannya kita ikut mengambil bagian agar memperkecil kesenjangan internet di dunia. Jadi sekali lagi, kita berharap pembangunan infrastruktur TIK di Indonesia ikut mendukung akses bagi 2,7 Miliar manusia di dunia saat ini yang blackout atau tidak mendapat koneksi internet dengan pembangunan infrastruktur TIK,” ungkapnya.

Konferensi PP-22 merupakan badan pembuat keputusan tertinggi ITU. Dalam pertemuan tingkat tertinggi ini, 193 negara anggota akan menyepakati rencana strategis dan keuangan, kepemimpinan, dan arahan ITU untuk empat tahun ke depan.