Indonesia Biner, Serial Drama MaxStream Suguhkan Konflik Para Hacker
- Telkomsel
Gadget – Telkomsel melalui platform MAXstream berkolaborasi dengan Wahana Kreator besutan Salman Aristo. Mereka merilis serial drama/crime orisinal berjudul ‘Indonesia Biner’.
Serial crime drama terbaru ini dapat ditonton secara eksklusif di MAXstream mulai 25 Juli 2022. Dibintangi oleh Baskara Mahendra, Laura Theux, hingga Pradikta Wicaksono, serial orisinal terbaru ini akan menyuguhkan peliknya upaya seorang mantan hacker dalam menghentikan serangan siber berbahaya dari hacker lain yang mengancam jutaan data dan berpotensi menyebabkan kekacauan di Indonesia.
Menurut Nirwan Lesmana, Vice President Digital Lifestyle Telkomsel, Indonesia Biner merupakan serial drama/crime yang hadir untuk memberikan warna baru pada serial konten orisinal MAXstream dengan tema yang lebih fresh, cerita yang dinamis, hingga peliknya beragam intrik yang disuguhkan dibandingkan serial lainnya.
"Kami harap Indonesia Biner dapat memberikan pengalaman sekaligus hiburan yang berbeda bagi seluruh pelanggan, khususnya bagi penggemar genre drama/crime. Rilisnya serial ini di MAXstream merupakan wujud nyata komitmen Telkomsel untuk menjadi The Home of Entertainment yang dapat memenuhi kebutuhan hiburan digital berkualitas kelas dunia bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia," ujarnya.
Sinopsis Indonesia Biner
Terdiri dari 6 episode, Indonesia Biner bukan hanya sekadar serial drama/crime yang menyuguhkan intrik politik, drama, dan aksi mendebarkan, tetapi juga mengajarkan banyak nilai dan pesan mendalam yang terkandung di dalamnya, mulai dari nilai patriotisme, arti persahabatan, hingga kepercayaan. Disutradarai oleh Adriyanto Dewo, Indonesia Biner bercerita tentang Evan (Baskara Mahendra), hacker kenamaan yang telah memutuskan untuk pensiun dan beralih profesi sebagai kurir.
Namun, keputusannya tersebut tak bertahan lama setelah ia mendapati sebuah peristiwa yang menyiratkan akan adanya serangan siber yang masif dan terstruktur. Evan yang tak mau kondisi memburuk, memutuskan untuk menghentikan serangan tersebut dengan membantu pihak kepolisian siber. Sayangnya, status Evan sebagai buronan siber membuat pihak aparat enggan menjalin kerja sama dengannya.